Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bangkalan - Puti Guntur Soekarno mengawali safari politiknya menjelang Pilgub Jawa Timur dengan berziarah ke makam KH Muhammad Kholil di Bangkalan, Madura. Dia mengungkapkan dua alasan berziarah ke makam ulama kharismatis yang juga disebut Mbah Kholil tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertama, karena Kiai Kholil merupakan guru besar para kiai dari nahdliyyin di Indonesia," kata Puti seusai berziarah yang juga ditemani pasangannya di Pilgub, Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul, Sabtu, 20 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan kedua adalah pesan dari ayah Puti, yaitu Guntur Soekarnoputra. Guntur yang merupakan putra sulung Soekarno itu berpesan pada Puti agar langsung ziarah ke Desa Martajesah selepas dirinya ditetapkan menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur. Martajesah merupakan desa tempat dimana Kiai Kholil dimakamkan. "Saya mendoakan agar Kiai Kholil mendapat tempat yang mulia di sisi Allah yang Maha Esa," kata Puti.
Semula, Puti dijadwalkan berziarah sendiri. Namun jadwal berubah. Gus Ipul mendadak ikut dan turut berziarah. Sebelum ziarah, Gus Ipul-Puti menemui pengasuh Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Demangan, KH Fahrillah Aschal, dan Ketua Muslimat NU Bangkalan, Nyai Mutmainnah. Mereka berdua merupakan keturunan Kiai Kholil dan pesantren itu pertama kali dirikan oleh Kiai Kholil.
Ditilik dari sejarah, apa yang dilakukan Puti seolah mengikuti jejak kakeknya yang juga Presiden RI Pertama Soekarno. Dalam buku berjudul Biografi KH. M. Kholil, Biografi Singkat 1835-1925 yang ditulis Muhammad Rifa’i pada 2010, disebutkan sebelum menjadi presiden, Soekarno beberapa kali sowan ke Kiai Kholil di pesantrenya. Meski tak resmi nyantri, Soekarno disebut berguru pada Kiai Kholil.
Kiai Kholil sendiri digelari Syaikhona yang berarti guru kami. Gelar ini disematkan karena banyak kiai kharismatik di Pulau Jawa dan Madura merupakan muridnya. Dikutip dari situs resmi PBNU, nu.or.id, diantara murid Kiai Kholil adalah KH Hasyim Asy’ari pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama, Kiai Abdul Wahab Hasbullah (Jombang), Kiai Bisri Syansuri (Jombang), Kiai Abdul Manaf (Lirboyo-Kediri), Kiai Maksum (Lasem), Kiai Munawir (Krapyak-Yogyakarta).
Juga, Kiai Bisri Mustofa (Rembang), Kiai Nawawi (Sidogiri), Kiai Ahmad Shiddiq (Jember), Kiai As’ad Syamsul Arifin (Situbondo), Kiai Abdul Majjid (Bata-Bata Pamekasan), dan kiai-kiai lainnya.
Sebagaimana diketahui, selain pasangan Gus Ipul-Puti, Pilgub Jawa Timur 2018 juga diikuti pasangan calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.