Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Laut secara resmi telah mengoperasikan Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI Bung Karno-369 sebagai salah satu armada perang TNI AL. Peresmian itu dilakukan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 1 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut fakta-fakta menarik tentang kapal ini dirangkum Tempo.
Alasan diberi nama KRI Bung Karno-369
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menjelaskan alasan menamakan kapal jenis korvet atau kapal perang kecil tersebut dengan nama Bung Karno, karena kapal tersebut akan beroperasi sebagai kapal kepresidenan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi karena kapal ini kapal kepresidenan maka sudah layaknya lah kita beri nama Presiden RI yang pertama, yaitu Bung Karno," kata Ali di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 1 Juni 2023.
Selain itu, kata Ali, kapal perang dengan nomor lambung awalan 3 selalu menggunakan nama pahlawan untuk penamaan kapalnya. "Nomor lambung kepala 3, satuan kapal eskorta itu selalu nama pahlawan, makanya dipilih nama pahlawan (Bung Karno)," kata Ali.
Sementara itu, Ali mengatakan, untuk peresmian yang dilakukan pada 1 Juni 2023 juga memiliki makna karena Soekarno atau Bung Karno merupakan perumus Pancasila.
"Tanggal 1 Juni hari lahirnya Pancasila. Bung Karno itu adalah salah satu perumus Pancasila, nah ini penting sekali jadi ada kaitan sejarahnya," kata Ali.
KRI Bung Karno-369 gantikan KRI Barakuda 633
Ali menjelaskan, KRI Bung Karno adalah kapal perang yang berada di bawah satuan kapal eskorta (Satkor), namun dalam keadaan damai, KRI Bung Karno akan ditugaskan sebagai kapal kepresidenan menggantikan KRI Barakuda 633 yang sudah beroperasi selama 27 tahun.
Ali menyampaikan KRI Bung Karno-369 merupakan kapal perang RI jenis korvet pertama yang desainnya dibuat oleh perusahaan dalam negeri, dan proses pembuatannya juga dibuat di Indonesia.
"Iya betul (ini yang pertama produk dalam negeri), untuk jenis korvet apalagi baru kali ini kami buat, korvet yang sebelumnya dibuat di Belanda," kata Ali di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 1 Juni 2023.
TKDN 80 persen
Ali menjelaskan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang digunakan dalam KRI Bung Karno-369 itu sebesar 80 persen. "Permesinan masih dari luar, tapi dari desain kemudian platform kemudian sistem komunikasi sudah menggunakan banyak peralatan dalam negeri ini (TKDN) sudah 80 persen," kata Ali.
Kapal yang dibuat di galangan kapal PT Karimun Anugrah Sejati yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau tersebut, kata Ali, akan dioperasikan selain untuk pelaksanaan operasi militer untuk perang (OMP), juga mendukung operasi militer selain perang (OMSP). "Dalam kondisi damai (KRI Bung Karno) ini lebih diperuntukkan untuk kapal kepresidenan," kata Ali.
Ali mengatakan, setelah diresmikan, KRI Bung Karno 369 akan bergabung di Komando Armada (Koarmada) I yang bermarkas di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Megawati hingga Puan hadir saat peresmian
Presiden ke-5 RI, Megawati memberikan sambutan dalam acara peresmian, nama ayahnya, Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Soekarno, pada kapal perang Indonesia (KRI) merupakan sebuah kebanggaan.“Buat saya dan keluarga ini sebuah kebanggaan,” kata Megawati.
Dalam upacara peresmian kapal, Megawati hadir bersama anak-anak Bung Karno lainnya, yaitu Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri dan Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra. Kemudian, cucu Bung Karno, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani.
KRI Bung Karno-369 merupakan kapal perang tipe korvet yang dipergunakan salah satunya untuk kapal kepresidenan menggantikan KRI Barakuda-633 yang telah beroperasi selama 27 tahun.
Tugas pokoknya untuk perang permukaan dan antiserangan udara
Laksamana Ali menjelaskan kapal perang itu nantinya memperkuat Komando Armada (Koarmada) I dan tugas pokoknya untuk peperangan permukaan dan peperangan antiserangan udara.
“Kapal ini nanti akan dilengkapi sesuai dengan fungsi, asasi dari korvet itu sendiri, tetapi tugas pokoknya lebih ke arah peperangan permukaan dan peperangan antiudara. Jadi, nanti dilengkapi dengan peluru kendali, baik surface-to-surface missile untuk antipermukaan kemudian meriamnya juga diganti dengan kaliber yang lebih besar, kemudian dilengkapi dengan surface-to-air missile untuk antiudara,” kata Muhammad Ali.
Spesifikasi KRI Bung Karno-369
Secara persenjataan, kata Ali, KRI Bung Karno 369 lebih unggul jika dibandingkan dengan kapal kepresidenan sebelumnya KRI Barakuda 633.
"KRI Barakuda adalah FPB-57, panjangnya hanya 57 sampai 59 meter. Nah ini kita sudah lebih maju lagi dan persenjataannya (KRI Bung Karno) yang lebih lengkap," kata Ali.
Kapal ini memiliki panjang 73 meter, lebar 12 meter dan tinggi 5 meter, dengan sistem persenjataan satu meriam leonardo 40 mm, dua senapan mesin berat 20 mm, dan dua peluncur rudal permukaan ke udara.
KRI itu juga akan dilengkapi dengan perangkat untuk membawa helikopter Panther, dan helideck — tempat mendarat helikopter — yang mirip seperti di KRI Bung Tomo-357.
Proses pembuatan selama setahun
Proses pembuatan kapal menghabiskan waktu selama 1 tahun, terhitung sejak masa pemesanan pada 21 Juni 2022.
Dalam masa pembuatan selama 12 bulan itu, produsen kapal tidak hanya mampu membuat KRI, tetapi juga merampungkan uji sea acceptance test (SAT), harbour acceptance test (HAT), FFBNW (fit for but not with), sampai delivery (pengiriman) dari galangan kapal di Batam menuju Jakarta.
KRI Bung Karno, yang panjangnya 73 meter, lebar 12 meter, dan tinggi 5 meter, memiliki bobot 650 ton. Kapal perang itu, yang diawaki oleh 55 personel, mampu berlayar dengan kecepatan 22 knot, sampai kecepatan maksimalnya 24 knot.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA