Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Megawati Mengaku Sedih Urusan Papua Tak Kunjung Selesai

Megawati mengaku gemas dan akan menerjunkan banyak batalyon untuk dikirim ke Papua, jika dirinya masih menjabat sebagai presiden.

2 Juni 2023 | 05.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Ruang Dwi Warna, Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Sabtu 20 Mei 2023. Pada hari jadinya tersebut, Lemhannas meluncurkan 58 buku dari alumni, tenaga pengkaji, pengajar dan profesional Lemhannas. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyinggung persoalan Papua yang sampai hari ini tak kunjung usai. Dia mengaku sedih persoalan itu berlarut-larut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya sedih loh, urusan Papua aja menurut saya enggak selesai-selesai, jadi saya terus bingung sendiri, terus saya mikir sendiri," kata Megawati di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 1 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu diungkapkan Megawati saat memberi sambutan peresmian KRI Bung Karno-369 di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Megawati mengatakan, dirinya yang menjabat satu tahun setengah sebagai Wakil Presiden dilanjut tiga tahun menjadi Presiden, mengaku dapat menyelesaikan persoalan Papua

"Karena saya pernah presiden, saya tahu banget. Kan dulu saya juga punya Panglima, suka saya perintah. Jadi saya lihat ini kenapa ya? Salahnya dimana ya? Tapi karena saya bukan apa-apa lagi ya saya diem aja," kata Megawati. 

Megawati mengaku gemas dan akan menerjunkan banyak batalyon untuk dikirim ke Papua, jika dirinya masih menjabat sebagai presiden. "Kalau saya masih komandan saya turunkan di sana beberapa batalyon. Itu kan deterrent," kata Megawati.

Dia mengatakan, dengan banyaknya batalyon yang dikirim ke Papua, maka akan membuat efek psikologis terhadap musuh, dalam hal ini Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Apalagi, kata Megawati, jumlah personel KKB Papua tidak lebih banyak dari aparat TNI-Polri, "Saya mikir ini hanya segitu, lah dipateni dal del dal del matek," katanya. 

Megawati lantas membandingkan perjuangan Yos Sudarso dalam menghalau Karel Doorman hanya dengan menggunakan KRI Macan Tutul yang volumenya tidak lebih besar. 

"Bayangkan Karel Doorman itu gede loh, hanya dengan si kecil ini (KRI Macan Tutul) dihalangi, apa boleh buat beliau (Yos Sudarso) membaktikan dirinya bagi negeri ini. So maksud saya masih adakah semangat itu," kata Megawati.

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus