Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran pasangan capres-cawapres fiktif Nurhadi - Aldo atau Dildo pada Pilpres 2019 menjadi angin segar di tengah panasnya situasi saling serang antar pendukung Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bukan sungguhan, pasangan ini diusung oleh Koalisi Indonesia Tronjal-Tronjol Maha Asik. Muncul sebagai bentuk protes satir menanggapi gentingnya Pilpres 2019 akibat polarisasi politik. Nurhadi adalah tukang pijat asal Kudus, Jawa Tengah. Dia dipasangkan dengan sosol Aldo yang merupakan tokoh rekaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pasangan ini “berkampanye” melalui media masa. Kampanye yang dimaksud adalah mengunggah meme lucu nan kocak. Agaknya kehadiran pasangan capres-cawapres fiktif ini menarik warganet. Ribuan akun berbondong-bondong memfollow Dildo di media sosial itu. Beragama tanggapan pun datang dari sejumlah pihak.
Lantas seperti apa tanggapan terkait munculnya fenomena capres-cawapres fiktif pada Pilpres 2019 ini?
1. Sandiaga Uno
Cawapres saat itu, Sandiaga Uno pun sempat mengomentari fenomena viralnya pasangan Dildo ini. Fenomena ini, kata dia, dapat menjadi koreksi bagi para politikus maupun pasangan capres-cawapres asli pilpres 2019. Menurutnya, ini terjadi lantaran politik Indonesia tak mampu menjawab apa yang diharapkan masyarakat.
“Berarti mereka belum bisa menjawab tuntutan apa yang diinginkan oleh masyarakat, termasuk kami juga,” kata Sandi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 6 Januari 2019.
2. Gibran Rakabuming Raka
Anak sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, turut membumbui fenomena munculnya capres-cawapres fiktif ini. Alih-alih mendukung ayahnya yang maju sebagai capres di Pilpres 2019, Gibran malahan seolah jadi tim suksesnya pasangan Dildo. Melalui media sosial Gibran justru merekomendasikan masyarakat memilih pasangan ini.
“#UdahNurhadiAja,” tulis Gibran melalui akun @Chilli_Pari, pada Senin, 7 Januari 2019.
Tak berhenti pada satu unggahan. Gibran kembali mengunggah dukungannya kepada Nurhadi – Aldo dalam sebuah cuit baru di akun Twitternya pada Selasa, 8 Januari 2019. Ia menulis: “#smackqueenyaqueen.” Ini merupakan tagar dari slogan pasangan Nurhadi – Aldo yang dibaca ‘semakin yakin’. Unggahan tersebut pun kembali viral dengan berbagai komentar lucu dari netizen.
3. Tim relawan Jokowi
Berbeda dengan Gibran yang menanggapi dengan guyonan, salah satu tim relawan pemenangan Jokowi -Ma’ruf Amin, Tim Cakra 19 mengimbau para konstituennya untuk tidak ikut membesar-besarkan nama capres-cawapres ketiga alias paslon fiktif, Nurhadi – Aldo. Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Cakra 19, Andi Widjajanto dalam sebuah acara relawan di bilangan Gelora, Jakarta pada Jumat, 25 Januari 2019.
“Hati-hati dengan capres ketiga. Jangan ikut gede-gedein. Walaupun itu lucu-lucuan, kalau gede beneran, kita yang cenderung kena,” ujarnya.
4. KPU
Komisi Pemilihan Umum atau KPU justru mengapresiasi fenomena capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo. Hal ini disampaikan Komisioner KPU Viryan kepada wartawan di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa 8 Januari 2019. Menurutnya, kemunculan Paslon Dildo memberi warna baru yang menghibur publik.
“Kami mengapresiasi partisipasi berbagai pihak dalam Pemilu 2019. Saya lihat kemunculan mereka ini menyegarkan publik,” ujar Viryan, saat itu.
5. Mahfud MD
Munculnya pasangan Capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo mendapat tanggapan beragam di kalangan masyarakat, tak terkecuali Mahfud MD. Pakar Hukum dan Tata Negara ini menganggap fenomena capres Dildo sebatas guyonan semata.
“Saya anggap, itu (Capres Dildo) hanya guyonan saja. Karena secara konstitusi, nggak bisa,” kata Mahfud MD di Surabaya, Selasa, 15 Januari 2019.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | DEWI NURITA