Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pastor Kepala Katedral Jakarta Hani Rudi Hartoko mengatakan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal memiliki nilai simbolis. Terowongan itu, kata Hani, menjadi pelengkap cita-cita pembangunan kedua tempat ibadah yang berdekatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hani menilai Terowongan Silaturahmi menjadi simbol tanda keterbukaan gereja dan masjid kepada semua orang. "Kita juga terbuka, siapa saja boleh berkunjung ke tempat ini dan memberi pengalaman yang baik," kata Hani di Gereja Katedral Jakarta pada Ahad, 20 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Hani, Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal dibangun berdekatan untuk menunjukkan bangsa Indonesia bisa hidup berdampingan. Keberadaan Terowongan Silaturahmi, kata dia, melengkapi cita-cita tersebut.
"Cita-cita ketika membangun dua ini kan supaya tampak bahwa kita bisa hidup berdampingan dalam damai, persaudaraan, dalam bingkai kesatuan sebagai anak bangsa," ucap dia.
Hani berharap Terowongan Silaturahmi bisa menjadi sarana pendidikan bagi orang-orang yang berkunjung ke Gereja Katedral atau Masjid Istiqlal. "Memang dimaksudkan untuk edukasi, supaya orang bisa belajar menghargai perbedaan, kebhinekaan, dan sebagainya," ucap dia.
Lebih lanjut, Hani menyampaikan terowongan yang dibangun di bawah tanah sepanjang 28,3 meter itu juga bermanfaat secara fungsional. Salah satunya saat Terowongan Silaturahmi difungsikan selama rangkaian peringatan Paskah pada Kamis hingga Sabtu, 17-18 April 2025.
Hani menyebut Gereja Katedral terbantu dengan pemakaian terowongan tersebut selama Tri Hari Suci Paskah. "Untuk ibadah-ibadah pada hari raya ini butuh lebih banyak kantong parkir, itu sangat membantu," ucap dia.
Selama paskah, Hani menyampaikan orang-orang yang beribadah di Gereja Katedral bisa memarkir kendaraan mereka di area Masjid Istiqlal karena adanya Terowongan Silaturahmi. Dia mengatakan ada sekitar 700 mobil pengunjung gereja yang parkir di Istiqlal pada setiap sesi ibadah.
Saat ini, Terowongan Silaturahmi Katedral-Istiqlal tidak selalu dibuka untuk umum. Terowongan itu kerap difungsikan di hari-hari besar untuk membantu mobilitas orang-orang yang ingin beribadah, baik di Gereja Katedral maupun di Masjid Istiqlal.
Pembangunan Terowongan Silaturahmi pertama kali diusulkan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, sebagai bagian dari proyek renovasi masjid pada 2020. Awalnya, renovasi hanya meliputi perbaikan interior dan eksterior, termasuk taman dan area parkir. Ide pembangunan terowongan muncul untuk menciptakan koneksi fisik dan simbolis antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Kamis, 12 Desember 2024.
Pilihan Editor: Terowongan Silaturahmi Katedral-Istiqlal Difungsikan selama Tri Hari Suci Paskah