Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gelar Aksi Cap Jempol Darah Lawan PK Moeldoko, Partai Demokrat: Akan Bergelombang Tiap Minggu

Umar menjelaskan, belum pastinya putusan PK Moeldoko ini membuat para kader Partai Demokrat gelisah. Suara para keder difasilitasi.

16 Juni 2023 | 16.03 WIB

Kader Partai Demokrat membubuhkan tandatangan dan cap jempol darah di spanduk yang dibentangkan di dinding Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Juni 2023./ Ima Dini Shafira/Tempo
Perbesar
Kader Partai Demokrat membubuhkan tandatangan dan cap jempol darah di spanduk yang dibentangkan di dinding Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Juni 2023./ Ima Dini Shafira/Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 100 kader Partai Demokrat dari berbagai daerah memenuhi kantor pusat partai itu di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menggelar aksi melawan peninjauan kembali (PK) Moeldoko Cs, hari ini. Kepala Badan Pembinaan Jaringan dan Konstituen (BPJK) Demokrat Umar Arsal menyebut aksi tersebut akan digelar tiap minggu hingga putusan PK Moeldoko dibacakan oleh Mahkamah Agung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Umar menjelaskan, belum pastinya putusan PK Moeldoko ini membuat para kader Demokrat gelisah. Sebagai Kepala BPJK, Umar menyebut DPP Demokrat memfasilitasi para kader menyuarakan aspirasinya tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Ini akan bergelombang tiap minggu dan insya Allah dari daerah juga. Sampai menjelang keputusan (MA),” kata Umar di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Juni 2023.

Adapun aksi hari ini mengusung konsep cap jempol darah. Jempol para kader terlebih dulu ditusuk jarum dan darah mereka diabadikan dalam spanduk putih yang ditempel di tembok Kantor DPP Demokrat.

Usai membubuhkan cap jempol darah, para kader juga memenuhi spanduk dengan tanda tangan mereka. Tak sedikit juga kader yang menulis harapan dan aspirasinya terhadap putusan PK Moeldoko.

Salah satu kader dari daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara, Ruslon Buton menyebut kedatangannya ke Jakarta memang panggilan hati. Ia ingin menyelamatkan Demokrat dari kezaliman Moeldoko.

Menurut Ruslon, PK Moeldoko ini sedianya juga upaya menjegal pencapresan Anies Baswedan. Demokrat bersama NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan mitra koalisi yang menjagokan Anies jadi calon presiden 2024.

“Saya terpanggil untuk menyelamatkan Demokrat demi melawan kezaliman Moeldoko. Saya bisa pastikan itu upaya menjegal (Anies). Makanya saya terpanggil untuk ada dalam Demokrat,” kata Ruslon.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus