Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan- Gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu kemarin, menyebabkan kerusakan rumah warga dan fasilitas lainnya di 9 kecamatan. Data yang diperoleh Tempo dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gempa menyebabkan 1316 rumah warga dan tempat ibadah, sekolah serta kantor pemerintah rusak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerusakan terparah dan terbesar akibat gempa bumi di episentrum koordinat 2,11 derajat Lintang Utara ; 98,83 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer tersebut berada di Ibu Kota Tapanuli Utara, yakni Kecamatan Tarutung. Sebanyak 475 rumah warga, 13 unit tempat ibadah, 15 ruas jalan, 8 sekolah, 5 kantor pemerintah dan 5 saluran irigasi rusak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain di Kecamatan Tarutung, 8 kecamatan yang terkena gempa yakni Sipoholon, Siatasbarita, Parmomangan, Pagaran, Pahae Jae, Pahae, Julu, Siborongborong, dan Sipahutar. "Di Kecamatan Parmonangan ada 313 rumah rusak namun detail kerusakannya sedang disurvei tim." kata Kepala BPBD Tapanuli Utara Bonggas Pasaribu kepada Tempo, Ahad 2 Oktober 2022.
Total kerusakan di 9 kecamatan yang terdata hingga siang ini, kata Pasaribu, yakni 1316 rumah warga; 72 rumah ibadah, 31 ruas jalan; 9 jembatan; 23 fasilitas pendidikan; 3 unit fasilitas kesehatan; 23 kantor pemerintahan; 35 suluran irigasi; 9 fasilitas air bersih; 3 unit kantor swasta dan lain - lain."Angka ini bisa bertambah seiring pendataan masih berjalan. Adapun korban jiwa terdata 1 meninggal dan 24 luka - luka." ujar Pasaribu.
Pusat gempa di Tapanuli Utara, ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, terletak pada koordinat 2,11 derajat Lintang Utara; 98,83 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, pada kedalaman 10 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, kata Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatera segmen Renun."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," ujar Daryono.
Menurut Daryono, Gempa Tapanuli ini berdampak dan dirasakan di Kota Tarutung dan sekitarnya dengan skala intensitas VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk.
SAHAT SIMATUPANG
Baca Juga: Gempa Tapanuli, Warga Desa Simangumban Data Rumah Warga yang Rusak