Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak merasa tersinggung dengan pernyataan politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan yang menyebut dirinya sebagai anak ingusan. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu justru berterima kasih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya saya ucapkan terima kasih untuk masukannya dari para senior partai. Tidak, saya tidak tersinggung," ucap Gibran saat ditemui awak media di Balai Kota Solo seusai mengikuti Salat Idul Adha 1444 H, Kamis, 29 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran mengakui dirinya memang harus lebih banyak belajar lagi sehingga ia menerima semua masukan dari para senior partai. Menurutnya, ia tidak perlu merasa tersinggung.
"Ya pokoknya saya berterima kasih untuk semua masukannya. Saya memang masih harus lebih banyak belajar lagi, terutama dari senior-senior partai," ujar dia.
Ia mengaku sejauh ini belum pernah bertemu dengan Panda Nababan. Saat ditanya apakah akan mengundang Panda Nababan berkunjung ke Solo, Gibran mengatakan tidak. Ia justru bertanya balik untuk keperluan apa ia harus mengundang Panda ke Solo.
"Lha kenapa ngundang ke Solo? Nggak boleh dong saya perintah-perintah senior. Yang jelas saya berterima kasih untuk semua masukannya, wis (sudah) ya," katanya.
Panda Nababan sebelumnya menyebut Gibran Rakabuming anak ingusan usai menanggapi diskusi bersama Budi Arie Setiadi perihal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) batas usia presiden jika di bawah 40 tahun. Budi mengatakan keputusan batas usia presiden di bawah 40 tahun ini punya konsekuensi politik, seperti potensi Gibran menggantikan posisi Presiden Jokowi.
Panda menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan, sehingga belum layak jika maju pada Pilpres 2024. Adapun pernyataan Panda Nababan dilontarkan saat Diskusi Adu Perspektif yang digelar Senin, 26 Juni 2023 lalu.