Belakangan ini John Coombs, seorang petani di Inggris, tiap pagi jongkok di depan Primrose. Lalu ia menyodorkan kepalanya kepada si Prim. Dan kemudian dengan sangat antusias si Prim akan menjilati kepala si Coombs yang berambut sangat tipis. Primrose, itulah nama sapi kesayangan Coombs. Jangan salah duga bahwa begitulah cara petani di Inggris memandikan kepalanya. Bahwa kegiatan ini ada hubungannya dengan memberi makan sapi, memang tak sepenuhnya keliru. Suatu hari, ketika petani itu memberi makan Primrose, debu makanan berserakan di kepala Coombs. Kontan Primrose, yang mungkin memang dididik untuk tak menyia-nyiakan makanan, menjilati kepala gundul majikannya. Tapi mengapa Coombs kemudian ketagihan lidah sapi? Bisa jadi dielus-elus lidah sapi enak rasanya. Tapi yang senyatanya membuat Coombs menyodorkan kepalanya tiap pagi adalah cerita lain. Beberapa minggu kemudian petani gundul itu merasakan ada yang aneh di kepalanya. Sesudah ia perhatikan benar-benar, ternyata kepala yang semula gersang itu telah ditumbuhi rambut. Pikir punya pikir, ia jadi yakin bahwa tumbuhnya rambut adalah berkat si lidah sapi. Kini, sembari menunggu rambutnya jadi gondrong, Coombs mengundang kawan-kawan botaknya ke rumah dan mengiklankan penemuannya. Ia menawarkan kepada mereka agar merelakan kepala masing-masing untuk dijilatkan ke sapi kesayangannya apabila ingin punya rambut lagi. "Tapi hati-hati, lidah Primrose cukup kasar," pesannya. Tak diberitakan oleh surat kabar Bangkok Post berapa orang gundul kemudian yang jadi pasien Primrose. Juga tak diketahui jelas apakdh hanya lidah Primrose yang berkhasiat, atau semua lidah sapi bisa menumbuhkan rambut. Atau hanya kepala Coombs yang bisa dirangsang dengan lidah Primrose. Atau, ini tentu tak disukai, Coombs, tumbuhnya rambut di kepalanya sebenarnya tak ada hubungan dengan lidah sapi, tapi sesuatu yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini