Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung- Ujian Seleksi Mandiri yang digelar Universitas Padjadjaran (Unpad) pada Sabtu, 29 Juni 2024 diikuti 1.239 orang dari total 1.992 pendaftar. Peserta yang ujian secara daring di tempat masing-masing itu berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jumlah peserta yang mengikuti ujian 62 persen,” kata Ketua Panitia Pelaksana Seleksi Mandiri Unpad 2024 Juli Rejito, Ahad 30 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendaftar ujian yang mangkir hampir 40 persen itu lebih banyak dari tahun sebelumnya. Juli mengatakan, peserta ujian seleksi mandiri Unpad yang absen pada tahun-tahun sebelumnya berkisar 20-30 persen dari total pendaftar. T
Juli menduga mundurnya ratusan peserta tes ujian mandiri Unpad 2024 itu kemungkinan di antaranya karena mereka mendaftar sebelum pengumuman seleksi nasional berbasis tes atau SNBT. “Pada saat pengumuman SNBT, mereka diterima sehingga memutuskan untuk tidak ikut ujian lagi,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah pendaftar mengalami penambahan dari semula 1.788 menjadi 1.992. Penambahan itu berasal dari 200-an pendaftar seleksi mandiri Unpad dengan menggunakan nilai UTBK SNBT. Ternyata berdasarkan hasil pengecekan panitia, menurut Juli, nilainya tidak ada. “Sehingga kita putuskan mereka disertakan untuk mengikuti ujian Seleksi Mandiri,” kata dia.
Menurut dia, pelaksanaan ujian mandiri berjalan lancar tanpa kendala. Peserta menggunakan aplikasi ujian secara daring dan aplikasi Zoom agar bisa dipantau pengawas selama ujian berlangsung. Peserta yang mengalami kendala difasilitasi panitia melalui helpdesk yang sudah disiapkan.
Adapun kendala yang terjadi kata Juli, masih sama seperti masalah pada tahun-tahun sebelumnya seperti peserta kehabisan kuota data Internet dan token listrik. Selain itu ada peserta yang tidak mengikuti simulasi ujian pada 26-27 Juni lalu.
Peserta yang belum simulasi tetap difasilitasi dan dipandu pemasangan aplikasinya serta diberi waktu 15 menit untuk latihan. “Meskipun peserta seperti ini memulai ujian agak terlambat namun tetap diizinkan mengikuti ujian tanpa pengurangan waktu ujian,” kata Juli.
Pada ujian daring di tempat masing-masing peserta itu, panitia mengerahkan 90 orang pengawas dengan rasio 1:20 atau seorang pengawas menjaga 20 peserta. Jumlah pengawas ditingkatkan ketelitiannya dari tahun sebelumnya dengan rasio 1:40.
“Temuan kasus atau indikasi kecurangan secara teknis tidak ditemukan,” ujar Juli. Klaim itu dibuktikan oleh pengawas yang melakukan verifikasi kesesuaian foto peserta, tangkapan layar oleh kamera dari aplikasi ujian, dan aplikasi Zoom yang sesuai.