Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Hari Ini di 1965 Ade Irma Suryani Gugur: Ini Detik-detik Pasukan G30S Serbu Rumah AH Nasution

Ade Irma Suryani, putri Jenderal AH Nasution tertembak 3 peluru oleh pasukan G30S. Bocah 5 tahun itu gugur 6 hari kemudian, pada 6 Oktober 1965.

6 Oktober 2022 | 17.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini, 6 Oktober 1965, atau 57 tahun silam, putri Jenderal Abdul Haris Nasution, Ade Irma Suryani Nasution, meninggal setelah terbaring sakit akibat luka tertembak pasukan G30S.

Sebanyak tiga peluru yang ditembakkan gerombolan pasukan Cakrabirawa bersarang di punggung Ade Irma dalam peristiwa dini hari 1 Oktober 1965. Bocah lima tahun itu berpulang enam hari kemudian.

Detik-detik Tertembaknya Ade Irma Suryani Nasution

Abdul Haris Nasution atau disingkat AH Nasution masuk dalam daftar tujuh jenderal yang diburu malam itu. Rencananya, tujuh jenderal akan diculik untuk dibawa ke hadapan Presiden Soekarno. Para jenderal ini diduga merupakan bagian dari komplotan yang didesas-desuskan Partai Komunis Indonesia atau PKI sebagai Dewan Jenderal. Mereka dicurigai bakal melakukan kudeta pada hari angkatan bersenjata, 5 Oktober 1965.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasukan Cakrabirawa yang dipercayakan melaksanakan penangkapan AH Nasution berhasil melumpuhkan pengawal yang bertugas menjaga kediaman perwira tinggi yang kelak menjadi jenderal besar itu.

Mengutip buku John Hughes, The End of Sukarno: A Coup That Misfired: A Purge That Ran Wild edisi ketiga, malam itu AH Nasution dan istrinya, Johanna Sunarti, terjaga lantaran terganggu oleh nyamuk. Mereka tak mendengar para penjaga telah diringkus pasukan Cakrabirawa. Namun Johanna mendengar suara pintu dibuka dengan paksa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istri AH Nasution kemudian bangkit dari tempat tidur dan memeriksa. Saat membuka pintu kamar, dia melihat pasukan Cakrabirawa menodongkan senjata siap menembak. Johanna lantas menutup pintu dan berteriak memberitahu suaminya.

Baca juga : Tepat HUT TNI ke-20, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S di TMP Kalibata

AH Nasution kemudian memeriksa dan saat membuka pintu, pasukan Cakrabirawa menembakkan misil ke arahnya. AH Nasution berhasil menghindar dengan melemparkan diri ke lantai, sementara Johanna membanting dan mengunci pintu.

Pasukan Cakrabirawa berupaya menghancurkan pintu kamar dengan melepaskan tembakan. Johanna mendorong AH Nasution keluar melalui pintu lain dan menyusuri koridor ke pintu samping rumah.

AH Nasution kemudian berlari menuju dinding yang memisahkan halaman rumahnya dengan gedung Kedutaan Besar Irak. Pasukan Cakrabirawa sempat melihat dan melepaskan tembakan ke arah AH Nasution, namun meleset. Dia berhasil memanjat dinding dan menjatuhkan diri di halaman Kedubes Irak. Meski pergelangan kakinya patah, AH Nasution selamat dari upaya penculikan malam itu.

Sementara itu, para penghuni rumah AH Nasution, termasuk Ibu dan adik Nasution, Mardiah, terbangun dengan ketakutan oleh suara tembakan. Mardiah lekas membawa putri Nasution, Ade Irma Suryani, dari tempat tidurnya untuk mencoba lari ke tempat aman.

Namun, saat Mardiah berlari menggendong Irma di pelukannya, seorang kopral pasukan Cakrabirawa melepaskan tembakan ke arahnya melalui pintu. Mardiah terluka di tangan, sedangkan Ade Irma Suryani tertembak tiga peluru di punggungnya.

Setelah mendorong suaminya keluar rumah, Johanna lari ke dalam dan menggendong putrinya yang terluka. Johanna kemudian menghubungi dokter. Berbeda dengan yang ditampilkan dalam film Pengkhianatan G30S PKI yang mana Johanna tampak cemas, diceritakan saat itu istri AH Nasution tampak tenang sembari menggendong putrinya yang berlumuran darah.

Saat menelepon dokter, Johanna direcoki Pasukan Cakrabirawa agar memberitahu keberadaan AH Nasution. Johanna dengan perasaan marah menjawab secara singkat bahwa suaminya pergi ke luar kota dalam beberapa hari.

Mendengar keterangan tersebut, pasukan Cakrabirawa lantas pergi dengan membawa Kapten Pierre Tendean yang merupakan ajudan AH Nasution. Johanna kemudian membawa putrinya yang terluka ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Ade Irma menghembuskan nafas terakhir hari setelah kejadian tragedi G30S itu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus