Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Hasil Survei Supian-Chandra Ungguli Imam-Ririn, LS Vinus Ungkap Alasan Suara PKS Anjlok

Hasil survei LS Vinus: Supian Suri - Chandra Rahmansyah meraih 44,38 persen mengungguli Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq dengan 31,25 persen

10 September 2024 | 16.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Lembaga Survei Visi Nusantara (LS Vinus) mengungkap hasil sigi dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2024, Pasangan Supian Suri - Chandra Rahmansyah meraih 44,38 persen mengungguli Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq dengan 31,25 persen. Sementara 22,37 persen responden belum menentukan pilihan. 

Supian-Chandra  diusung 8 partai, yakni Gerindra, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, PPP, NasDem dan PSI,  kemudian dari partai non parlemen, yaitu Partai Gelora, Buruh, Perindo dan Ummat. Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan Depok Maju. Adapun Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq didukung PKS dan Partai Golkar. Imam merupakan Wakil Wali Kota Depok hingga saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Eksekutif LS Vinus Yusfitriadi mengungkapkan suara PKS mengalami penurunan dibandingkan pada Pilkada 2020, yang saat itu berada di angka 50 persen lebih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Nah artinya, ketika kemudian isu hari ini terus dikembangkan oleh pihak manapun entah itu politis atau riil, saya pikir itu bisa (turun) sampai 20 persen," Yusfitriadi usai rilis survei LS Vinus di Margonda, Depok, Selasa, 10 September 2024.

Menurut Yusfitriadi, ada 4 faktor penyebab yang mempengaruhi persentase hasil survei teranyar lembaganya, pertama terkait perngaruh isu nasional. 

"Faktor isu nasional terkait dengan isu menegasikan PKS, bagaimana kemudian PKS dinegasikan oleh publik sedemikian rupa dengan bergabungnya ke Koalisi Indonesia Maju. sehingga kemudian meninggalkan diksi-diksi atau jargon-jargon, tagline-tagline perubahan," kata Yusfitriadi usai merilis survei teranyar lembaganya di Margonda, Depok, Selasa, 10 September 2024.

Kedua, perihal manuver PKS meninggalkan Anies Baswedan untuk Pilgub DKI Jakarta, di mana awalnya sudah fix dengan NasDem dan PKB, tapi di menit terakhir berubah.

"Ketika euforia konstituen 'anak abah' sedang tinggi, tiba-tiba PKS melepas Anies, ya bagaimana dengan konstituen lain termasuk Depok," kata Yusfitriadi.

Ketiga, terkait rezim PKS yang berkuasa selama 20 tahun di Depok, tetapi tidak membawa dampak signifikan untuk masyakat dan kota.

"Kira-kira sosiopolitiknya, kira-kira masyarakat Depok merasakan seperti apa, tapi teman-teman yang kita datangi itu kebanyakan tidak puas dengan pembenahan Kota Depok," terang Yusfitriadi.

Kemudian terakhir, lanjut Yusfitriadi, ada kepastian hukum, pada rilis survei di Juli, Imam sangat kuat karena sudah dijamin dua partai, yakni PKS dan Golkar, sedangkan Supian belum ada satu partaipun yang menjamin.

"SS (sapaan Supian Suri) didukung oleh siapa sih, semuanya ngambang, Kok belum ada satupun, baru ada pernyataan tingkat lokal aja partainya kan, di tingkat nasional belum ada satupun," papar Yusfitriadi

"Nah ketika ada 8 partai numpuk akhirnya kemudian masyarakat diberikan kepastian bahwa ini akan menang nih kira-kira begitu," imbuh Yusfitriadi.

Survei tersebut dilaksanakan 1-5 September dengan wawancara tatap muka menggunakan metode cluster random sampling sebanyak 800 responden dan margin of error 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.


Pilihan Editor: Elektabilitas Imam Budi Hartono Teratas untuk Pilkada Depok, KedaiKOPI: Diuntungkan Posisi Wakil Wali Kota

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus