Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Hasil UN Anjlok, KPAI Minta Jokowi Evaluasi Muhadjir Effendy

KPAI meminta Muhadjir tidak menyalahkan anak terkait dengan anjloknya hasil UN karena penyebabnya bukan pada anak.

28 Mei 2018 | 13.02 WIB

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti menyampaikan keterangan perihal pemecatan 116 guru Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu di LBH Jakarta, Ahad, 5 Februari 2017. TEMPO/Danang F
Perbesar
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti menyampaikan keterangan perihal pemecatan 116 guru Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu di LBH Jakarta, Ahad, 5 Februari 2017. TEMPO/Danang F

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengevaluasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Hal ini terkait dengan anjloknya nilai hasil ujian nasional tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Presiden harus evaluasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat ditemui di kantornya, Senin, 28 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Retno menyebutkan, khusus UN untuk tingkat SMP, Kementerian Pendidikan harus mengevaluasi UN tahun ini, lantaran anjloknya nilai UN sebagian besar murid.

Berdasarkan laporan yang masuk ke KPAI, kata Retno, banyak soal UN SMP yang tidak sesuai dengan materi pelajaran, atau soal ujian yang tidak pernah dipelajari murid. "Kami sudah mendapat informasi tentang itu, ada soal UN SMP yang materinya merupakan materi untuk pelajaran SMA," katanya.

Retno meminta Kementerian tidak menyalahkan anak terkait dengan anjloknya hasil UN karena penyebabnya bukan pada anak, melainkan soal yang tidak sesuai dengan tingkatan anak.

Selain itu, Retno menyesalkan kebijakan Kementerian yang telah mengundur pengumuman UN tingkat SMP dua kali, meski anak sudah bisa melihat kelulusan secara online. "Kenapa ditunda-tunda? Ini akan berdampak pada anak," ujarnya.

Awalnya, hasil UN SMP diumumkan pada Rabu, 23 Mei 2018. Namun, lantaran penyerahan dari pusat ke daerah mengalami penundaan, pengumuman diubah ke Jumat, 25 Mei 2018.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui hasil UN SMP 2018 rata-rata mengalami penurunan. "Memang ada penurunan skor dengan adanya soal HOTS (High Order Thinking Skills), bahkan SMP lebih parah (penurunan skornya)," ujar Muhadjir pada buka puasa bersama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018.

Menurut Muhadjir, penurunan tersebut ada kaitannya dengan integritas pelaksanaan ujian berbasis komputer. Sebab, semakin tinggi integritas, nilai UN mengalami penurunan.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus