Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Hutan Seluas 100 Hektare di Sumatera Barat Terbakar

Hutan dan lahan seluas 100 hektare di Nagari Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terbakar sejak 22 Mei 2023.

28 Mei 2023 | 17.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kepolisian berjaga di lokasi kebakaran lahan, Bukit Parombahan, Desa Aek Sipitudai, Sianjur Mulamula, Samosir, Sumatera Utara, Minggu 7 Agustus 2022. Kepala Daops Manggala Agni Sumatera Utara (MAS) II Anggiat Sinaga menyebutkan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghanguskan sekitar 49 hektare lahan di empat desa meliputi Sipitu Dai, Janji Martahan, Simulop, dan Sabulan di daerah itu, sementara hingga Senin 8 Agustus siang petugas masih mengupayakan pemadaman. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Padang -Hutan dan lahan seluas 100 hektare di Nagari Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terbakar sejak 22 Mei 2023. Kebakaran diduga karena fenomena El Nino. Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat Yozarwardi mengatakan kebakaran tersebut pertama terdeteksi pada 22 Mei 2023 dengan tiga titik api.

"Kami masih fokus kepada pemadaman api. Tetapi kami juga telah menerbangkan drone. Dapat diperkirakan lahan terbakar sekitar 100 hektare lebih," ujar dia, Ahad, 28 Mei 2023.

Yozarwardi melanjutkan, diawal ada 3 titik api, jumlahnya bertambah 5 sehingga totalnya terdapat 8 titik api sampai Minggu 28 Mei 2023. "Kami sebenarnya sudah berhasil memadamkan 3 titik api. Namun, karena angin kencang 3 titik api yang sudah padam itu, hidup kembali," katanya. "Ya total ada 8 titik, kami belum bisa pantau lagi, karena drone tidak bisa naik akibat dari asap lahan yang terbakar."

Menurut Yozarwardi upaya pemadaman terus dilakukan. Tim Mandala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga telah diturunkan. "Kami juga meminta bantuan dari KLHK dan mereka sudah menurun tim yang berjumlah 9 orang. Tim ini sudah di lokasi," ucapnya.

Yozarwardi berujar Dinas Kehutanan telah mengantisipasi kebakaran lahan hutan. Salah satu langkah antisipasinya dengan memetakan wilayah yang rawan kebakaran. "Kami petakan di mana daerah yang rawan, dan kami ada patroli bersama di wilayah tersebut. Kami juga belibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri," ujarnya.

Antisipasi lainnya dengan membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA). Nantinya MPA inilah  yang memantau ke lokasi diduga terbakar. "MPA yang memastikan, apakah wilayah kuning di satelit itu memang api atau bukan. Karena belum tentu tanda kuning di satelit itu api," kata dia.

Lalu juga dibentuk tim Satuan Tugas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Sumatera Barat. "Kami telah siap segala peralatan untuk pemadaman api," ujarnya.

Antisipasi ini, kata dia, dilakukan berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa Sumbar akan dilanda fenomena El Nino. "Atas dasar prediksi BMKG, kami siapkan langkah-langkah antisipasi Karhutla di Sumbar sejak Maret 2023," kata Yozarwardi.

Ia tidak memperbolehkan masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar, karena akan merusak lingkungan. Selain itu, merusak nama baik bangsa dengan polusi asap, apalagi hal itu juga bisa dipidana.

Pilihan Editor: El Nino Memicu Kebakaran Lahan Gambut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus