Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda memperhatikan lambang kotak warna-warni yang dipasang di dada kiri prajurit Tentara Negara Indonesia atau TNI? Banyak orang yang bertanya-tanya, apa sebenarnya arti lambang tersebut? Tanda tersebut merupakan pita harian yang mewakili tanda kehormatan satyalancana yang dimiliki oleh seorang anggota TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanda kehormatan satyalancana sendiri ialah tanda kehormatan yang berbentuk bundar seperti medali yang digantung menggunakan pita dengan warna dan corak khusus. Apabila seorang TNI memiliki banyak satyalancana, hal ini tentu tidak memungkinkan untuk memasang semua medali tersebut di dada kirinya. Sebagai penggantinya, satyalancana itu diwakili dengan warna dan corak pita medali satyalancana atau disebut dengan pita harian satyalancana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan Peraturan Kementerian Pertahanan Nomor 7 Tahun 2017, tanda kehormatan satyalancana menurut tujuan diberikannya dibagi menjadi dua satyalancana sipil dan satyalancana militer. Tanda kehormatan ini diberikan dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Berikut ini jenis-jenis Satyalancana Militer:
1. SatyalancanaBhakti
Satyalancana Bhakti diberikan kepada Prajurit TNI yang telah berjasa luar biasa menjadi pembela bangsa dan kedaulatan rakyat dalam melaksanakan tugas militer hingga mendapatkan luka sebagai akibat langsung tindakan musuh dan di luar kesalahannya yang memerlukan perawatan kedokteran.
2. SatyalancanaTeladan
Satyalancana Teladan diberikan kepada Prajurit TNI yang berjasa dalam usaha membela bangsa dan kedaulatan negara dalam waktu perang dan operasi militer paling singkat 1 tahun secara terus-menerus, atau di luar keadaan waktu perang dan operasi militer paling singkat 3 tahun secara terus menerus.
3. SatyalancanaKesetiaan
Satyalancana Kesetiaan diberikan kepada Prajurit TNI yang berjasa luar biasa dan telah menunjukkan kesetiaan kepada TNI, bangsa, dan negara.
4. SatyalancanaSantiDharma
Satyalancana Santi Dharma diberikan kepada Prajurit TNI yang selesai melaksanakan tugas internasional sebagai kontingen Garuda atau military observer.
5. SatyalancanaDwidyaSistha
Satyalancana Dwidya Sistha kepada Prajurit TNI yang berjasa dalam kemajuan dan pertumbuhan TNI karena jabatan yang bersangkutan sebagai guru atau instruktur pada lembaga pendidikan TNI dengan menunjukkan kesetiaannya, prestasi kerja, dan berkelakuan baik. Satyalancana ini juga diberikan kepada Prajurit TNI yang bertugas pada lembaga pendidikan, dinas, dan satuan yang fungsinya menyelenggarakan pendidikan.
6. Satyalancana Dharma Nusa
Satyalancana Dharma Nusa diberikan kepada Prajurit TNI yang berjasa dalam melaksanakan tugas operasi pemulihan keamanan di daerah bergejolak dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. SatyalancanaDharmaBantala
Satyalancana Dharma Bantala diberikan kepada Prajurit TNI AD yang telah mendarmabaktikan diri kepada TNI AD secara paripurna.
8. SatyalancanaDharmaSamudra
Satyalancana Dharma Samudera diberikan kepada Prajurit TNI AL yang telah mendarmabaktikan diri kepada TNI AL secara paripurna.
9. SatyalancanaDharmaDirgantara
Satyalancana Dharma Dirgantara diberikan kepada Prajurit TNI AU yang telah mendarmabaktikan diri kepada TNI AU secara paripurna.
10. Satyalancana Wira Nusa
Satyalancana Wira Nusa kepada Prajurit TNI yang bertugas dan mendarmabaktikan diri untuk pengamanan pulau terluar NKRI. Tanda kehormatan ini paling banyak diberikan dua kali.
11. SatyalancanaWiraDharma
Satyalancana Wira Dharma diberikan kepada Prajurit TNI yang bertugas dan mendarmabaktikan diri untuk pengamanan perbatasan NKRI.
12. SatyalancanaWiraSiaga
Satyalancana Wira Siaga diberikan kepada Prajurit TNI yang bertugas dan mendarmabaktikan diri untuk pengamanan Presiden dan Wakil Presiden R1.
13. SatyalancanaKsatriaYudha
Satyalancana Ksatria Yudha diberikan kepada Prajurit TNI yang menunjukkan pengabdian, kecakapan dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas khusus di kesatuan khusus. Tanda kehormatan ini juga diberikan kepada prajurit TNI yang berjasa luar biasa dalam melaksanakan tugas khusus pada kesatuan khusus, berupa latihan atau tugas khusus berisiko tinggi yang mengakibatkan gangguan kejiwaan, kecacatan fisik, atau kematian.
Selain Satyalancana Militer, Prajurit TNI juga diberikan Satyalancana Sipil atas jasanya. Berikut jenis-jenis Satyalancana Sipil:
1. Satyalancana Perintis Kemerdekaan
Satyalancana ini diberikan kepada Prajurit TNI yang menjadi pendiri atau pemimpin pergerakan yang mengakibatkan kesadaran kebangsaan, dan juga kepada prajurit TNI yang giat dan aktif bekerja ke arah itu, sehingga mendapatkan hukuman dari pemerintah kolonial. Satyalancana Perintis Kemerdekaan juga diberikan kepada prajurit TNI yang terus-menerus menentang secara aktif penjajahan kolonial, satu sama lain dengan syarat kemudian tidak menentang Republik Indonesia.
2. Satyalancana Pembangunan
Satyalancana sipil ini diberikan kepada Prajurit TNI yang berjasa terhadap negara dan masyarakat dalam lapangan pembangunan negara.
3. Satyalancana Wira Karya
Satyalancana Wira Karya diberikan kepada Prajurit TNI yang berjasa dalam memberikan darma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dijadikan teladan bagi orang lain.
4. Satyalancana Kebaktian Sosial
Satyalancana ini kepada Prajurit TNI yang berjasa dalam bidang perikemanusiaan
5. Satyalancana Kebudayaan
Satyalancana ini diberikan kepada Prajurit TNI yang berjasa dalam bidang kebudayaan.
6. Satyalancana Pendidikan
Satyalancana ini diberikan kepada Prajurit TNI yang menjadi pendidik dan tenaga kependidikan pada jalur pendidikan formal dan pendidikan non formal dengan syarat dan ketentuan tertentu.
7. Satyalancana Dharma Olahraga
Satyalancana ini diberikan kepada Prajurit TNI sebagai olahragawan perorangan atau beregu yang telah berprestasi meraih medali dalam Olimpiade atau kejuaraan dunia cabang khusus. Satyalancana Dharma Olahraga juga diberikan prajurit TNI yang menjadi pelatih yang telah melahirkan olahragawan berprestasi meraih medali dalam Olimpiade atau kejuaraan dunia cabang khusus.
HENDRIK KHOIRUL MUHID