Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Izin Acara Desak Anies di Yogya DIcabut Mendadak, Panitia Sebut Pengelola Gedung Beralasan karena Ada Anies

Izin acara Desak Anies yang rencananya dilangsungkan di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Kota Yogyakarta mendadak dicabut.

23 Januari 2024 | 04.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon presiden Indonesia, Anies Baswedan berfoto dengan standing banner bergambar dirinya saat mengunjungi food truck yang dihadirkan oleh Olppaemi Project saat acara Desak Anies di Hallf Pati Unus, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Mobil kiriman Olppaemi Project tersebut membawa bingkisan makanan yang nantinya dibagi-bagikan kepada para pendukung Anies. Tak hanya makanan, Olppaemi Project juga menyediakan souvenir berupa photocard, sticker, dan standing banner bergambar Anies. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perizinan acara Desak Anies yang rencananya dilangsungkan di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Kota Yogyakarta pada Selasa 23 Januari 2024 mendadak dicabut. Pengelola gedung tiba-tiba meminta panitia untuk mengosongkan lokasi itu satu hari sebelum kegiatan digelar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, panitia berencana mengadakan kegiatan itu hari Selasa siang, pukul 12.30 WIB. Akan tetapi, pada Senin, 22 Januari 2024 sekitar pukul 20.00 WIB, akun instagram @aniesbaswedan dan @ubahbareng mengumumkan bahwa acara Desak Anies batal digelar di lokasi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat izin dari pengelola tempat sudah kita pegang. Sound udah dipasang, tapi tiba-tiba ditelpon bahwa izin dicabut! Tunggu lokasi penggantinya ya,” seperti tertulis dalam pengumuman itu.

Saat dikonfirmasi, panitia acara dari komunitas Ubah Bareng mengatakan dalih pencabutan izin itu karena acara dihadiri calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan.

“Baru dikabari Senin malam sekitar jam 7-an, itu enggak bisa dipakai karena ada Pak Anies-nya,” kata Kinas, salah satu anggota Ubah Bareng yang berada di Yogyakarta, melalui sambungan telepon pada Senin malam, 22 Januari 2024.

Pengelola Museum Diponegoro, kata Kinas, beralasan tempat itu harus netral karena dikelola TNI. Namun, Kinas berujar sebelumnya izin sudah diberikan karena ada kesepakatan bahwa tidak ada atribut kampanye atau embel-embel partai dalam acara Desak Anies.

Sebelum mengabari pihak Ubah Bareng, Kinas mengklaim pengelola lokasi sempat berkoordinasi dengan pihak TNI. “Jadi kepala pengelola yang mengelola tempat itu konfirmasi ke TNI ya, yang mengelola tempat itu. (Panitia Desak Anies) baru dikabari setelah mendapat konfirmasi,” ucap dia.

Saat ini, Kinas menyampaikan bahwa lokasi Desak Anies Yogyakarta belum mendapatkan tempat pengganti. Pihaknya pun masih terus mengusahakan agar kegiatan itu bisa tetap berlangsung.

Dia pun menyayangkan pembatalan sepihak acara tersebut. Padahal, panitia acara sudah mulai menata ruangan dan memasukkan alat-alat yang dibutuhkan seperti pengeras suara. “Kemudian dibatalkan ya banyak teman-teman yang juga menyayangkan kenapa harus dibatalkan sepihak soal izin,” kata Kinas.

Lokasi acara Desak Anies di Yogya sempat berpindah 3 Kali

Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) DIY, Agus Sulistiyono meluruskan kabar soal acara Desak Anies itu. "Untuk lokasi di Pendopo Ambarrukmo memang kami batalkan karena tempatnya terlalu kecil," kata dia Senin 22 Januari 2024.

"Sedangkan di Museum Pangeran Diponegoro, memang mulanya sudah dapat ijin pengelola, namun kemudian dibatalkan," kata dia.

Agus menduga, Museum Pangeran Diponegoro merupakan museum yang dikelola TNI. "Mungkin untuk menjaga netralitas TNI sebagai aparatur negara sehingga dibatalkan ijinnya untuk lokasi kampanye," kata dia.

Acara sempat akan dialihkan ke Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) namun diurungkan karena hanya bisa dihadiri mahasiswa. Akhirnya acara pun dipindah dengan menyewa halaman Kantor AdiTV di Sleman.

Adapun kegiatan Desak Anies merupakan salah satu kampanye pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang mengedepankan dialog. Anies mengatakan bahwa cara itu merupakan respons terhadap banyaknya APK peserta Pemilu 2024 yang dipasang secara berlebihan di daerah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus