Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Jabatan Tenaga Pengamanan Siber di CPNS 2019 Bersifat Rahasia

BKN menyebut tengara pengamanan siber di SPNS 2019 tertutup untuk umum.

5 November 2019 | 17.57 WIB

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian (kedua dari kanan) dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo (ketiga dari kiri) dalam acara diskusi publik rancangan undang-undang keamanan dan ketahanan siber di Hotel Borobudur, Jakarta, 12 Agustus 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Perbesar
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian (kedua dari kanan) dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo (ketiga dari kiri) dalam acara diskusi publik rancangan undang-undang keamanan dan ketahanan siber di Hotel Borobudur, Jakarta, 12 Agustus 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana mengatakan formasi jabatan tenaga pengamanan siber pada seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tidak terbuka untuk umum. "Itu formasi khusus dalam tanda petik ya. Karena memang tidak terbuka untuk umum," kata Bima di Hotel Grand Opus, Jakarta, Selasa, 5 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jabatan tenaga pengamanan siber masuk ke dalam formasi khusus seleksi CPNS. Selain tenaga pengamanan siber, formasi khusus diisi untuk putra-putri lulusan cumlaude, diaspora, penyandang disabilitas, putra-putri Papua dan Papua Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bima menjelaskan, jabatan petugas siber ini muncul dalam seleksi CPNS untuk mengakomodasi permintaan dari instansi yang bersifat kerahasiaan. Selama ini, banyak pegawai dari instansi yang bersifat rahasia masih berstatus honorer. "Nah ini kan bahaya. Kalau information leak (kebocoran informasi), nah ini kelabakan," katanya.

Menurut Bima, pegawai yang bekerja di instansi bersifat kerahasiaan perlu disumpah jabatan. Namun, pengambilan sumpah ini hanya berlaku bila pegawai berstatus ASN. Selain itu, orang di luar instansi ini juga tidak bisa mendaftar tenaga siber. "Ini closed. Karena mereka harus di-profilling, harus dilihat latar belakangnya. Kan harus seperti itu."

Meski diutamakan, para pegawai honorer di instansi rahasia ini tetap harus mengikuti seleksi kompetensi dasar sebagai syarat menjadi ASN. Bedanya, nama-nama mereka tidak akan diumumkan secara terbuka dalam pengumuman kelulusan CPNS.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus