Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi minta maaf ketika berpamitan setelah mengunjungi Pasar Delimas Raya, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, 10 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama dua bulan terakhir, Jokowi sering meminta maaf saat menghadiri atau menjadi tamu undangan di berbagai acara. Di momen apa saja Jokowi meminta maaf?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Pasar Delimas Raya
Berdasarkan keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Presiden Jokowi yang tiba di Pasar Delimas Raya sekitar pukul 08.50 WIB disambut dengan riuh tepuk tangan dan nyanyian spontan dari masyarakat yang menyenandungkan "Terima kasih...Pak Jokowi."
Ia lalu berkeliling meninjau harga sejumlah komoditas penting seperti bawang merah, cabai, dan bahan pokok lainnya. Di tengah-tengah kunjungannya, Presiden Jokowi berhenti sejenak dan mengeluarkan megafon yang belakangan ini selalu menemani interaksinya dengan rakyat di berbagai daerah. Kemudian, Presiden mengucapkan salam kepada warga dan pedagang.
Jokowi juga memanfaatkan momen tersebut untuk pamit karena jabatannya sebagai Presiden akan berakhir pada 20 Oktober 2024. "Yang kedua, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin pamit. Saya ingin pamit karena sebulan lagi saya sudah tidak menjabat sebagai Presiden," ucap Jokowi.
Presiden pun menyampaikan permohonan maaf jika ada kebijakan-kebijakan selama masa kepemimpinannya yang mungkin tidak berkenan di hati rakyat. "Mohon maaf apabila ada kebijakan-kebijakan yang kurang berkenan di hati bapak/ibu sekalian," tutur Presiden.
2. Sidang Tahunan MPR
Jokowi juga meminta maaf kepada rakyat Indonesia saat berpidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR-DPD RI di Gedung Parlemen Senayan.
Ayah wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka itu menuturkan sepuluh tahun bukan waktu yang panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa Indonesia. Jokowi sangat menyadari bahwa dirinya merupakan pribadi yang jauh dari kata sempurna. Ia juga mengaku sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa. Menurutnya, sangat mungkin ada yang luput dari pandangannya selama memimpin selama dua dekade.
“Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai," kata Jokowi, Jumat, 16 Agustus 2024. "Sekali lagi, kami mohon maaf."
Seiring Jokowi minta maaf, ia juga mengatakan apa yang sudah dilakukan merupakan hal terbaik yang ia upayakan bagi rakyat, bagi bangsa dan negara Indonesia. Meskipun, ia menyadari, hasil kerja yang ia capai bersama Ma'ruf Amin belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir. "Belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan Bapak Ibu semua," kata eks Gubernur Jakarta itu.
3. Zikir Kebangsaan
Pada 1 Agustus 2024, Jokowi juga menyampaikan permintaan maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia (RI). Jokowi menyampaikan permintaan maafnya ini dalam sambutan momen zikir kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis malam, 1 Agustus 2024. Acara ini merupakan rangkaian ‘Bulan Kemerdekaan’ HUT RI ke-79.
Dalam sambutannya, Jokowi juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memohon maaf di hadapan ribuan undangan pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-79 RI tersebut.
"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi, seperti dikutip dari Antara.
ANANDA RIDHO SULISTYA | DANIEL A. FAJRI | RIRI RAHAYU