Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jokowi Pamer Kartu Indonesia Sehat kepada Peserta KIS

Menurut Jokowi, hampir 96 persen pasien kelas 3 di RS Hasan Sadikin menggunakan Kartu Indonesia Sehat.

23 Mei 2018 | 16.59 WIB

Presiden Jokowi menjajal kereta bandara menuju Kota Padang, Senin, 21 Mei 2018. Dia berbincang bersama perwakilan Ketua OSIS SMA dan SMK se-Provinsi Sumatra Barat. Foto: Biro Pers Setpres
Perbesar
Presiden Jokowi menjajal kereta bandara menuju Kota Padang, Senin, 21 Mei 2018. Dia berbincang bersama perwakilan Ketua OSIS SMA dan SMK se-Provinsi Sumatra Barat. Foto: Biro Pers Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersilaturahim dengan peserta penerima manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018. Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta semua hadirin menunjukkan KIS.

Tak ketinggalan, Jokowi juga memamerkan KIS miliknya. "Ini kartu saya. Alhamdulillah, enggak pernah sakit. Jadi enggak pernah saya gunakan," kata Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jokowi menuturkan bahwa pemerintah telah memberikan KIS kepada 92,4 juta jiwa di seluruh Tanah Air. Untuk memastikan programnya menyentuh masyarakat lapisan bawah, Jokowi menceritakan pengalamannya menginspeksi mendadak penggunaan KIS dan BPJS ke di RS Hasan Sadikin Bandung.

Presiden masuk ke kamar kelas tiga dan menanyai pasien. “Bapak gunakan apa? Ibu gunakan apa? Anak-anak? Semua pakai kartu ini," kata Jokowi menunjukkan KIS kepada para hadirin.

Menurut Jokowi, hampir 96 persen pasien kelas 3 di RS Hasan Sadikin menggunakan KIS. Artinya, kata Jokowi, program yang dijalankan pemerintah betul-betul digunakan dan berguna bagi masyarakat.

Jokowi menegaskan kepada jajarannya untuk tidak menghambat dan mempersulit rakyat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan. "Jangan sampai saya cek ke rumah sakit ada yang ngeluh ke saya karena dipersulit. Pasti akan saya kejar, saya cari."

Menurut Jokowi, program kesehatan dari pemerintah selama ini sudah cukup membantu biaya pelayanan kesehatan para peserta. Ia menyebutkan salah satu contohnya adalah peserta dari Tanjung Pinang yang dibiayai BPJS sebesar Rp624 juta. Ada juga peserta di Jakarta Pusat yang dibiayai Rp435 juta.

Bahkan, Jokowi menuturkan bahwa ada pasien di Karanganyar yang dibiayai hingga Rp1 miliar untuk pengobatan penyakit hemofilia. "Ini tugas pemerintah yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan masalah-masalah berkaitan dengan kesehatan. Tapi kita berharap rakyat kita semua sehat."

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus