Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan bakal memprioritaskan program normalisasi Ciliwung sebagai upaya untuk mencegah banjir di wilayahnya. Pernyataan tersebut Pramono sampaikan untuk merespons saran presiden ke-7, Jokowi, yang meminta untuk mempercepat normalisasi sungai Ciliwung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kan kami lakukan normalisasi," kata Pramono ketika ditemui awak media di kantornya di Balai Kota Jakarta pada Jumat, 7 Maret 2025.
Pramono memastikan proyek normalisasi sungai Ciliwung akan terus dilanjutkan. Pramono mengklaim telah memberikan arahan kepada para petugas di lapangan untuk ikut mengawal dan mengawasi upaya normalisasi sungai Ciliwung itu.
"Saya sudah meminta kepada jajaran yang bertanggung jawab untuk normalisasi Ciliwung tetap dilanjutkan dan akan dilanjutkan," ucap Pramono.
Pramono sebelumnya juga menginstruksikan Dinas Sumber Daya Alam (SDA) untuk membuka sejumlah pintu air, tujuannya mengurangi beban air di Sungai Ciliwung. Dirinya menilai, pembukaan pintu air ini penting dilakukan karena Pintu Air Manggarai telah berstatus siaga dua dengan ketinggian air 850 meter.
Secara rinci, Pramono menyebutkan sejumlah pintu air yang akan dibuka itu, yakni tiga pintu air yang mengalir ke arah Banjir Kanal Barat setinggi 800 sentimeter, dua pintu air ke arah Masjid Istiqlal setinggi 400 cm, pintu air ke arah Jembatan Merah setinggi 300 cm, dan dua pintu air di Tangki yang akan dioperasikan penuh dengan kapasitas 400 meter kubik.
“Kami menjamin, pembukaan pintu air ini tidak akan menimbulkan banjir di daerah-daerah strategis Jakarta,” ujar Pramono saat mengunjungi Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Selain itu, Pramono mengatakan seluruh pompa air yang berada di 200 titik Jakarta yang kini berfungsi sebanyak 500 unit, akan dioperasikan. Dia juga meminta agar dua pintu sodetan Ciliwung ke Banjir Kanal Timur dioperasikan sepenuhnya.
Presiden ke-7, Joko Widodo, mengatakan normalisasi sungai menjadi solusi untuk mencegah banjir di Jakarta. "Yang kita harus tahu di Jakarta itu dilewati oleh 13 sungai. Bukan hanya (sungai) Ciliwung saja. Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, Sungai Cipinang, dan lain-lain," ujar Jokowi di rumahnya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 6 Maret 2025.
Jokowi menuturkan normalisasi Sungai Ciliwung yang saat ini tersisa sepanjang 16 kilomete harus segera dilanjutkan untuk mengurangi banjir. Normalisasi sungai, kata dia, bertujuan untuk memaksimalkan mitigasi banjir setelah pemerintah rampung membangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
"Berarti ada 12 sungai lagi yang perlu dinormalisasi. Belum itu baru urusan air dari atas lho ya? Masih ada lagi air dari laut yang naik setiap tahun kira-kira 8-12 sentimeter sehingga diperkirakan di satelitnya NASA itu memang di 2050-an sepertiga dari Jakarta bisa terkena banjir yang dari laut juga yang dari atas," katanya.
Septia Ryanthie ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.