Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jumlah Warga Terdampak Banjir Solo Mencapai 21.846 Jiwa

Banjir Solo terjadi akibat tingginya curah hujan pada Kamis siang hingga petang kemarin.

17 Februari 2023 | 13.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas dan relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo mengevakuasi warga saat banjir di Pucang Sawit, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 16 Februari 2023. Banjir yang terjadi di sejumlah perkampungan di Kota Solo tersebut disebabkan meluapnya sejumlah anak Sungai Bengawan Solo karena hujan deras. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Jumlah warga terdampak banjir Solo yang terjadi pada Kamis, 16 Februari 2023 petang, mencapai 21.846 jiwa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah itu berdasarkan laporan kaji cepat bencana banjir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo yang masuk pada Jumat, 17 Februari 2023 pukul 07.00 hingga 09.17 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kawasan terlanda banjir itu tersebar di 15 kelurahan di empat kecamatan, yaitu Jebres, Pasarkliwon, Serengan, dan Laweyan. Sebagian warga terkena dampak banjir itu mengungsi ke sejumlah tempat dan posko di masing-masing kelurahan. Namun ada pula beberapa warga yang memilih mengungsi di tepi jalan-jalan kampung.

Beberapa sekolah dan kantor kelurahan juga dimanfaatkan sebagai posko pengungsian bagi warga terkena dampak banjir itu. 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengemukakan terjadinya banjir yang terbilang cukup parah kali ini disebabkan oleh tingginya intensitas hujan di wilayah Solo dan sekitarnya pada Kamis siang hingga petang kemarin. Di samping itu, pompa air di pintu air Demangan juga kurang berfungsi maksimal meski dapat dioperasikan, ditambah pintu air Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri juga dibuka.

"Kami kemarin siang sudah koordinasi terus dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo). Tadi sekali lagi kami pastikan pompanya semuanya nyala," ucap dia

Gibran mengaku pihaknya juga sudah melayangkan komplain kepada BBWS Bengawan Solo.

"Tapi nanti akan segera ditindaklanjuti. Kiriman limpahan air dari Wonogiri, yang hendaknya koordinasi dulu, tapi enggak apa-apa ya nanti kami antisipasi lagi ya, harusnya ini sudah mulai surut," katanya.

Lebih lanjut ia menambahkan beberapa sekolah dan kantor kelurahan juga digunakan sebagai posko pengungsian bagi sebagian warga yang belum mendapat tempat untuk mengungsi.  "Tapi yang jelas (warga bisa mengungsi) di tempat-tempat yang sudah kita sediakan," tuturnya. 

Menurut informasi yang dihimpun Tempo, Jumat, 17 Februari 2023, masih ada sejumlah wilayah yang banjirnya belum surut, seperti halnya di Kelurahan Joyotakan. 

Gibran memastikan telah menyediakan sejumlah barang-barang yang dibutuhkan warga di posko pengungsian. "Di tempat-tempat pengungsian untuk bahan-bahan makanan, obat-obatan, dan air bersih tersedia semua. Ya moga-moga siang ini bisa surut," ujar Gibran.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus