Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KEMENTERIAN Sosial atau Kemensos akan mengoperasikan Sekolah Rakyat mulai Juli 2025 atau tahun ajaran baru 2025/2026 untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA). Sebagai persiapan, Tim Formatur sekolah rakyat yang dipimpin Mohammad Nuh akan merekrut guru dan murid pada April 2025.
Sekolah rakyat adalah salah satu program gagasan Presiden Prabowo Subianto dengan penanggung jawab adalah Kementerian Sosial. Tujuan utamanya menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dengan harapan mereka dapat meningkatkan kualitas hidup dan berperan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat guna memutus mata rantai kemiskinan.
Sekolah ini dirancang menyerupai sekolah asrama atau boarding school. Seluruh biaya pendidikan Sekolah rakyat, mulai dari seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan lainnya, akan ditanggung negara 100 persen alias gratis.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, dalam tahap awal, program ini akan dimulai dengan jenjang pendidikan SMA, tetapi Prabowo menargetkan agar cakupan pendidikan diperluas hingga mencakup jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Bagaimana persiapannya?
Gus Ipul Matangkan Petunjuk Teknis Rekrutmen Guru dan Murid
Gus Ipul menuturkan pihaknya sedang mematangkan petunjuk teknis (juknis) untuk tahap rekrutmen guru dan murid program Sekolah Rakyat yang akan dimulai pada April ini.
Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan Kemendikdasmen pada Selasa, 8 April 2025, untuk memfinalkan draf juknis tersebut. “Drafnya sudah jadi, ada 100 halaman lebih untuk rekrutmen guru, murid, dan lainnya,” kata Mensos setelah apel pagi di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa.
Pihaknya juga sedang memetakan dan melakukan simulasi mengenai sasaran calon guru dan murid yang masuk dalam syarat serta tinggal di sekitar 53 lokasi yang sudah siap untuk melaksanakan program Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru nanti.
Mensos menjelaskan pihaknya bersama kementerian terkait sudah melakukan pemetaan awal perihal keluarga yang berada pada kategori miskin ekstrem (desil 1) pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang memiliki anak usia sekolah pada jenjang SD, SMP, dan SMA. “Sekarang juga sudah dimulai pemetaan, misalnya di sekitar Sekolah Rakyat, kami potret keluarga yang masuk desil 1, desil 2. Kemudian setelah masuk di kategori itu, kami lihat apakah mereka memiliki anak usia SD, SMP atau SMA,” kata dia.
Mengenai jadwal pelaksanaan rekrutmen, dia menyebutkan pihaknya sedang berupaya mengebut proses penyusunan juknis maupun pemetaan tersebut sehingga tahap rekrutmen guru dan murid dapat tetap dimulai pada April ini sebagaimana rencana awal.
“Kami mulai insyaallah di bulan April, doakan saja. Kalau misalnya untuk 53 Sekolah Rakyat itu sudah dapat gambaran sasarannya, baru nanti ada wawancara keluarga, tes kesehatan, administrasi,” kata Gus Ipul, yang memastikan Sekolah Rakyat berjalan setelah seluruh konsep serta tahapan perencanaan selesai dan matang.
300 Daerah Lebih Ingin Menyelenggarakan Sekolah Rakyat
Mensos mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 300 daerah yang mengajukan membangun dan menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Dia menyebutkan Kemensos dibantu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga telah berkoordinasi dengan gubernur, bupati, dan wali kota dari berbagai daerah untuk menyelenggarakan program tersebut.
“Tiga ratus lebih (daerah) dari berbagai provinsi, kabupaten, dan kota mengajukan untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat, baik itu berupa tanah di atas 5 hektare dan juga gedung-gedung yang perlu direvitalisasi,” kata Gus Ipul di kantor Kemensos, Selasa.
Dia menyebutkan, saat ini, sekolah rakyat yang telah rampung sebanyak 53 sekolah. Setelah libur Lebaran tahun ini, dia juga mengatakan pemerintah akan menyurvei 80 tempat yang berpotensi dibangun Sekolah Rakyat. “Kami masih mau lihat apakah 80 tempat itu bisa digunakan untuk penyelenggaraan proses belajar-mengajar tahun ini. Kalau sudah ada hasil surveinya, kalau hasilnya positif, nanti akan kami tambah sesuai dengan hasil survei itu,” ujarnya.
Sekolah Rakyat Butuh Lebih dari 1.000 Guru
Rekrutmen guru dan penjaringan siswa untuk Sekolah Rakyat akan dimulai pada pertengahan atau akhir April 2025. Mensos mengatakan pemerintah butuh lebih dari 1.000 guru di 53 lokasi Sekolah Rakyat yang sudah siap beroperasi.
Gus Ipul mengaku belum bisa memberi tahu angka pastinya, tetapi nantinya akan ada dua jenis guru, yaitu guru formal dan guru pendidikan karakter. Adapun guru formal bakal mengajarkan mata pelajaran kepada siswa mulai pagi hingga sore hari, sedangkan guru pendidikan karakter bertugas membangun karakter siswa mulai sore sampai malam.
“Seingat saya 700 itu guru formalnya, kemudian 300 itu guru pendidikan karakternya. Jadi 1.000 lebih, lah, ya. Belum lagi nanti ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah,” katanya lewat sambungan telepon saat dihubungi pada Ahad, 6 April 2025.
Sedangkan untuk jumlah murid, dia memprediksi bakal ada 2.500 orang yang tersebar di 53 titik Sekolah Rakyat.
Identifikasi telah dilakukan terhadap guru-guru di sekitar titik Sekolah Rakyat. Gus Ipul mengatakan rapat di antara para penanggung jawab Sekolah Rakyat masih berlangsung meski harus secara daring. “Sekarang baru diidentifikasi guru-guru yang di sekitar sekolah itu, siswa-siswa desil 1 dan desil 2 yang di sekitar situ. Terus dipotret lewat data-data,” katanya.
Sebelumnya, Mohammad Nuh menjelaskan tenaga pendidik akan direkrut dari 60 ribu guru yang telah lulus program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah memetakan persebaran guru agar mereka dapat ditempatkan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asalnya. Selain itu, pemerintah juga membuka opsi penugasan guru aparatur sipil negara (ASN) di Sekolah Rakyat.
M. Rizki Yusrial, Dinda Shabrina, dan Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Bentrokan di Pilkada Puncak Jaya Tewaskan 12 Orang, Ini Reaksi DPR dan KPU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini