Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menyatakan telah menetapkan status darurat medis untuk kasus keracunan anak-anak akibat mengkonsumsi chiki ngebul. Status darurat medis tersebut sejalan dengan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dari Kementerian Kesehatan yang meminta daerah melakukan pengawasan terhadap kasus tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Plt. Kepala Dinkes Jawa Barat Nina Susana mengatakan, pihaknya telah meminta Dinkes di seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut untuk meninjau kembali izin usaha makanan dengan nitrogen cair.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dinkes Jabar menyiapkan surat edaran khusus ke dinkes kabupaten/kota mengenai kewaspadaan makanan dengan nitrogen," kata Nina dalam keterangannya, Sabtu, 14 Januari 2023.
28 kasus keracunan chiki ngebul di Jawa Barat
Penetapan status darurat medis di Jawa Barat tersebut diberlakukan setelah ditemukannya kasus keracunan chiki ngebul di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi. Dinkes Jawa Barat mencatat di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 24 kasus chiki ngebul pada anak. Enam diantaranya di observasi di Puskesma serta satu anak sempat dirawat si rumah sakit.
Sementara di Kota Bekasi tercatat 4 kasus. Diantara korban keracunan chiki ngebul tersebut satu anak terpaksa menjalani operasi di Rumah Sakit Haji Jakarta Timur.
Dinkes Jawa Barat mengklaim telah mengupayakan menanggulangi kasus keracunan chiki ngebul tersebut di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi. Diantaranya dengan melanjutkan informasi surat edaran kewaspadaan dari Kementerian Kesehatan kepada Dinkes kabupaten/kota, upaya penyelidikan epidemiologi kasus yang dilaporkan, serta memantau perkembangan kasus dan kemungkinan penambahan jumah korban.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinkes Jawa Barat, Ryan Bayu Santika mengatakan, keracunan yang terjadi pada anak setelah mengkonsumsi chiki ngebul diduga karena ada sisa nitrogen cair yang terminum sehingga menyebabkan anak-anak keracunan.
Dinaskes kabupaten/kota masih mengkaji kemungkinan larangan peredaran makanan yang menggunakan nitrogen cair.
Imbauan dari Wakil Gubernur Jawa Barat
Terpisah, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta orang tua lebih selektif memilih jajanan untuk anak. Tidak semua jajanan berbahaya seperti chiki ngebul.
"Makanya daripada makanan yang aneh-aneh, tolong orang tua memilih makanan yang umum yang ada di pasaran," kata dia, dalam keterangannya, Sabtu, 14 Januari 2023.