Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kenaikan jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 620 persen secara nasional. Lonjakan angka kasus juga terjadi secara global di sejumlah negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Wiku, perkembangan kasus Covid-19 di setiap negara berbeda sesuai dengan karakteristik dan pola pengendalian di negara tersebut. "Jika diurutkan berdasarkan persentase, kenaikan angka kasus positif mingguan tertinggi adalah di Indonesia, yakni naik 620 persen dalam 28 hari," ujarnya, Jumat, 1 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angka tersebut disusul Bangladesh dengan kenaikan 500 persen dalam 22 hari, Inggris naik 380 persen dalam 23 hari, dan Italia naik 241 persen dalam 25 hari. Kemudian Jerman naik 209 persen dalam 22 hari, Singapura naik 116 persen dalam 18 hari, Malaysia naik 49 persen dalam 19 hari, dan Amerika Serikat naik 14 persen dalam 8 hari.
Wiku mengatakan kenaikan angka kasus ini harus menjadi perhatian dan kewaspadaan. “Ini membuktikan Covid-19 masih ada," kata dia.
Selama dua hari berturut-turut, jumlah kasus harian rata-rata berada di atas 2.000. Meski tidak sebesar puncak kasus yang pernah terjadi sebelumnya, kenaikan angka kasus ini perlu ditekan agar tidak bertambah.
Pada 2021, jika dibanding pada Mei dan Juni 2022, terjadi kenaikan sekitar 200 ribu kasus, yaitu dari 153 ribu menjadi 356 ribu kasus. Angka tersebut mencapai puncak pada Juli 2021 sekitar 1 juta kasus dalam satu bulan.
Jumlah kasus harian Covid-19 pada Jumat, 1 Juli 2022, bertambah 2.049 orang.
Jumlah kasus Covid-19 pada tahun lalu mulai turun setelah tiga bulan. Dibanding pada periode yang sama tahun lalu, tahun ini angkanya terbilang jauh lebih kecil.
Wiku mengatakan, pada tahun lalu, jumlah kasus mencapai 350 ribu dalam satu bulan. Sedangkan pada Juni lalu, hanya berjumlah 31 ribu dibanding pada periode yang sama tahun lalu. "Di satu sisi, angka yang rendah tersebut jika dibanding pada tahun lalu menunjukkan semakin resiliensi dan terus memperbaiki situasi ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Namun dia mengingatkan bahwa kenaikan angka kasus lebih dari 23 ribu dalam satu bulan menandakan penularan Covid-19 masih terjadi. “Juli ini akan menjadi puncak kasus,” tutur Wiku.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan tingkat keterpakaian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit Covid-19 mencapai 14 persen. "Dari 3.732 unit tempat tidur tersedia, terpakai sebanyak 504 unit," ujarnya.
Adapun unit rawat intensif (ICU) di rumah sakit Covid-19 naik hingga sekitar 11 persen. Dari 621 unit tempat tidur, terpakai 69 unit. “Kasus mengalami peningkatan per hari 1.255 yang positif," kata Riza.
ALI N.Y.
#cucitangan #pakaimasker #jagajarak
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo