Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra kembali menanggapi wacana pertemuan antara presiden terpilih yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut rencana perjumpaan Prabowo dan Megawati akan berlangsung dalam suasana Idulfitri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita sedang mengkomunikasikan (pertemuan Prabowo dan Megawati) memang dalam silaturahmi Idulfitri. Komunikasi sesama anak bangsa sebagai orang timur itu biasa," kata Dasco di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar mengenai rencana pertemuan Prabowo dan Megawati sebelumnya memunculkan berbagai spekulasi. Salah satunya, kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu gabungan partai politik pengusung pasangan Prabowo-Gibran, di pemerintahan berikutnya.
Sekjen Gerindra Akui Ada Pembicaraan Intensif dengan PDIP
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui ada pembicaraan intensif dengan PDIP setelah pemilu presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024.
"Pembicaraannya intensif dan produktif," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024 seperti dikutip Antara.
Muzani mengungkapkan komunikasi intensif terakhir dengan PDIP terjadi sebelum Lebaran 2024. Menurut dia, terbuka peluang pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
Dia menyebutkan jadwal pertemuan dua tokoh politik nasional itu sedang disusun dan kemungkinan usai putusan sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Adapun Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi atau Projo, Budi Arie Setiadi, mengatakan rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati sebagai salah satu peluang untuk merukunkan hubungan di tataran elite politik usai dinamika Pilpres 2024.
"Kita tunggu saja. Namun, yang pasti, prinsip kami mendukung persatuan nasional. Kedua, kalau elite politiknya rukun, senang juga kan, rakyat juga senang," kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April.
Gibran Ungkap Ada Diskusi Soal Koalisi Gerindra dan PDIP
Sebelumnya, wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan sempat ada pembicaraan tentang rencana koalisi antara Gerindra dan PDIP saat acara halalbihalal di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. Wali Kota Solo itu menyebut ada kemungkinan kedua partai itu bergabung.
"Kami sempat membahas itu juga pada waktu halalbihalal kemarin. Ya, ada pembicaraan beberapa tentang itu," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, usai menghadiri halalbihalal Pemerintah Kota Solo, Selasa, 16 April 2024.
Ketika ditanya pendapatnya jika benar Prabowo mengajak PDIP untuk bergabung, Gibran mengatakan segala kemungkinan ada dan bisa dibicarakan. “Ya, bisa dibicarakan. Semua bisa dibicarakan," katanya.
Selama momentum Lebaran 2024, Gibran dan Prabowo sejauh ini diketahui belum bertemu dengan Megawati. Ketika ditanya rencananya bertemu dengan Megawati, Gibran mengatakan, "Ya nanti.”
Termasuk saat ditanya apakah Prabowo juga berencana bertemu dengan Megawati, Gibran mengatakan informasi mengenai hal itu akan diperbarui lagi. “Ya, nanti kami update lagi ya," tuturnya.
Di sisi lain, Gibran mengatakan dalam halalbihalal dengan Prabowo saat Lebaran lalu tidak ada pembahasan tentang penyusunan kabinet. "Nggak. Kemarin cuma halalbihalal saja," katanya.
Respons di Internal PDIP
Menanggapi wacana pertemuan Megawati dan Prabowo, politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan kemungkinan terjadi setelah putusan MK atas sengketa Pilpres 2024. Menurut dia, secara etika, pertemuan tersebut akan berdampak politis sehingga perlu menunggu putusan MK.
“Itu kan pertemuan yang akan berdampak politis. Besar kemungkinan tidak akan terjadi sampai keluar putusan MK,” kata Deddy kepada Tempo, Sabtu, 13 April 2024.
Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Ahmad Basarah mengatakan pertemuan Megawati dan Prabowo. Ia menuturkan pertemuan itu baru akan terlaksana setelah sidang sengketa Pilpres 2024 di MK berakhir. Dia mengakui partai banteng masih berfokus memantau berjalannya proses di MK.
"Mari kita tunggu momentum silaturahmi yang bersifat politik kenegaraan setelah PHPU di Mahkamah Konstitusi selesai," kata Ahmad Basarah seusai salat Idulfitri di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024.
SEPTHIA RYANTHIE | EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA