Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pramono Anung: UU DKJ Jadikan Betawi sebagai Identitas Khas Jakarta

Pramono Anung mengakui bahwa dia bukan asli Betawi, tapi tidak mengubah pandangannya untuk terus membenahi Jakarta lewat peningkatan budaya Betawi.

12 Desember 2024 | 17.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, saat ditemui di lokasi kebakaran Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta, 12 Desember 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menyampaikan dampak Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ terhadap kebudayaan Betawi. Dia menilai pengesahan UU DKJ membuat Jakarta memiliki identitas yang menjadi wajah kotanya. Sebab, daerah ini bukan lagi menjadi ikon ibu kota negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sehingga Betawi akan menjadi identitas yang khas, sehingga saya yakin pelan-pelan akan terealisasi secara pasti,” kata Pramono saat ditemui di kawasan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pramono mengakui bahwa dia bukan asli Betawi. Meski begitu hal ini dianggap tidak mengubah pandangannya untuk terus membenahi Jakarta lewat peningkatan budaya Betawi. “Saya orang Jawa, sampai hari ini masih dipanggil mas. Tapi saya ingin wajah Jakarta itu ya wajah Betawi yang tampak,” ucap Pramono.

Mantan Sekretaris Kabinet ini berjanji akan merangkul semua kalangan saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta 2024-2029. Pramono dinobatkan sebagai peraih suara terbanyak di pilkada berdasarkan hasil rekapitulasi KPU.

Hasil rekapitulasi itu pun tidak ada yang menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Artinya dia hanya perlu menunggu untuk penetapan sebagai Gubernur Jakarta terpilih.

“Pokoknya saya enggak punya beban apapun, termasuk yang tidak dukung saya akan saya rangkul juga. Selama kampanye tidak ada kalimat bernada negatif keluar dalam mulut saya dan itu yang akan saya jaga,” ucap Pramono.

Adapun hasil rekapitulasi suara, pasangan Pramono Anung-Rano Karno meraih 2.183.239 atau 50,07 persen suara. Sedangkan Ridwan-Suswono memperoleh 1.718.160 atau 39,40 persen suara; dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 459.230 atau 10 persen suara.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus