Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan penahanan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menjadi alasan Megawati Soekarnoputri melarang kadernya ikut retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menuturkan, langkah Ketua Umum PDIP itu melarang kadernya retret sebagai bentuk ekspresi dari kemarahan setelah Hasto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Itu yang ditangkap oleh publik. Jadi praktis setelah Hasto ditahan oleh KPK, sikap politik PDIP itu kan berubah secara total,” kata Adi kepada Tempo, Ahad, 23 Februari 2025.
Padahal, kata Adi, sebelumnya hubungan Megawati dengan Prabowo cukup mesra. Bahkan keduanya memiliki riwayat pertemanan yang cukup panjang. Apalagi sehari sebelum Hasto ditahan KPK, Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa mereka siap ikut retret dan mengikuti semua arahan Prabowo Sudianto untuk diimplementasikan di Jakarta.
“Tapi setelah Hasto ditahan oleh KPK, kemesraan, chemistry, dan persahabatan antara PDIP dan Gerinda itu seakan-akan sirna,” kata Adi. “Ini kan semacam boikot terhadap retret yang merupakan andalan dari pemerintahan Prabowo Sudianto. Retret itu suka tidak suka mencerminkan wajah dari Prabowo Sudianto.”
Sebelumnya Megawati menginstruksikan para kepala daerah yang diusung partainya tidak mengikuti acara pembekalan atau retret di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, pada 21–28 Februari 2024.
Hingga kini, PDIP belum mengungkapkan alasan melarang kadernya ikut retret kepala daerah.
Jamal Abdun Nashr berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: AHY Terima Kunjungan 38 Ketua DPD Demokrat Menjelang Kongres