Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan Vaksin Merah Putih mulai diuji coba terhadap delapan ekor monyet. Uji coba terhadap monyet ini merupakan tahapan sebelum memasuki uji klinis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian, Nizam mengatakan, delapan ekor monyet telah tiba di laboratorium biosafety level-3 Universitas Airlangga untuk keperluan uji coba ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Monyet-monyet tersebut akan menerima suntikan Vaksin Merah Putih yang telah dikembangkan oleh tim peneliti Unair sejak tahun lalu," ujar Nizam lewat akun Instagramnya, yang juga dibagikan melalui pesan singkat, Senin, 2 Agustus 2021.
Nizam mengklaim uji preklinis terhadap genetic modified (GM) mice telah sukses menghasilkan kekebalan yang bagus. Kini uji pada primata jenis makaka akan dilakukan sebelum peneliti melakukan uji klinis terhadap manusia.
Nizam pun memohon doa dan dukungan agar pengembangan Vaksin Covid-19 ini dapat segera berhasil. Dia mengatakan pengembangan vaksin merah putih ini berdasarkan strain virus lokal yang ada di Indonesia, sehingga diharapkan memiliki efikasi lebih tinggi ketimbang vaksin impor.
"Vaksin Covid-19 yang dikembangkan di Unair berdasar strain virus lokal Indonesia, diharapkan efikasinya lebih tinggi dari vaksin impor," ujarnya.
Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh tujuh lembaga di Indonesia. Selain Universitas Airlangga, pengembang lainnya ialah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjadjaran.