Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kemendikdasmen akan Rekrut Relawan Pendidikan untuk Mengajar di Daerah 3T

Abdul Mu'ti mengatakan saat ini tengah menyiapkan konsep untuk merekrut relawan pendidikan. Relawan akan memberikan pelayanan pendidikan untuk murid di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T.

20 Januari 2025 | 15.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Desember 2024. Tempo/Anastasya Lavenia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan saat ini tengah menyiapkan konsep untuk merekrut relawan pendidikan. Relawan tersebut nantinya akan bertugas memberikan pelayanan pendidikan untuk murid-murid di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Atau murid-murid yang memang karena keadaan dan kondisinya tidak dapat belajar di sekolah-sekolah formal," kata dia saat ditemui di kantor Kemendikdasmen pada Senin, 20 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Mu'ti, untuk mengatasi masalah murid di daerah 3T atau yang tidak dapat belajar di sekolah formal, tidak cukup hanya dengan memperkuat aspek persekolahan. Oleh karena itu, ia juga akan fokus pada penguatan di bidang pembelajaran.

Beberapa sekolah yang terletak di daerah 3T terdapat kendala di bagian pembelajaran. Salah satunya, SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu, yang terletak di Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara yang tidak melakukan aktivitas belajar mengajar selama hampir satu bulan terakhir karena ketidakhadiran guru.

Bukan tanpa alasan, dilansir dari Antara, ketidakhadiran guru tersebut disebabkan karena sekolah yang berjarak sekitar 8,5 kilometer dari desa induk disertai kondisi jalan yang masih setapak dan bebatuan.

Selain itu, perjalanan ke desa induk hanya bisa diakses dengan jalan kaki dan menyeberangi 13 sungai, sehingga jika guru memilih alternatif lainnya, maka harus melewati Desa Soroma'asi di Kecamatan Ulugawo dengan jarak yang lebih jauh, yaitu 12,5 kilometer, dengan medan yang lebih terjal.

Untuk mengatasi persoalan sekolah di Nias ini, Kemendikdasmen akan mempersiapkan berbagai solusi untuk masalah tersebut, termasuk menyediakan rumah dinas buat guru.

"Untuk beberapa kebutuhan sudah kami koordinasikan. Insyaallah untuk rumah dinas juga bisa kami siapkan segera mungkin," kata Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Sunarti.

Adapun soal medan terjal dan 13 sungai yang harus dilalui para guru, Sunarti mengatakan telah menjalin komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk pembangunan jembatan. Sementara untuk ketersediaan gurunya, ia mengatakan akan disiapkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

"Untuk pembuatan jembatan dan sebagainya, kami tadi pagi juga sudah mengkomunikasikannya dengan Kementerian PU dan akan diupayakan untuk segera disiapkan," ucapnya.


Pilihan Editor: Sistem Evaluasi Belajar Baru Pengganti Asesmen Nasional untuk SMA Diterapkan Mulai November 2025

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus