Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kemenkes Targetkan Deteksi 1 Juta Kasus Tuberkulosis pada 2025

Berdasarkan Global Tb Report 2024, Indonesia memang menjadi negara kedua dengan kasus tuberkulosis terbanyak.

8 November 2024 | 15.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas saat memasukkan cairan tuberculin untuk diberikan kepada warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan kementeriannya untuk mendeteksi satu juta kasus tuberkulosis pada 2025. Sebab, kata Menkes, saat ini Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan kasus tuberkulosis terbanyak di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan Global Tb Report 2024, Indonesia memang menjadi negara kedua dengan kasus tuberkulosis terbanyak, dengan jumlah kasus sebanyak 1.060.000 dan angka kematian mencpai 134.000.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Waktu Covid itu yang ketahuan cuma 400 ribuan, jadi bayangkan banyak yang masih jalan-jalan, ketularan,” kata Budi kepada wartawan dalam acara Health Innovation Festival yang digelar di Jakarta Convention Center, pada Jumat, 8 November 2024.

Budi mengatakan tuberkulosis bisa disembuhkan dengan obat-obatan yang tepat, jadi saat ini pemerintah memfokuskan pencegahan melalui deteksi. Tahun ini, Budi menargetkan pendeteksian tuberkulosis bisa mnncapai 900 ribu kasus.

“Pada 2025 harapannya bisa 1 juta (deteksinya), sudah bisa kita temukan itu mereka yang nanti akan kita kasih obatnya,” kata Budi.Pendeteksian dan penanganan tuberkulosis sendiri masuk ke dalam tiga program quick win di sektor kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianti-Gibran Rakabuming Raka. Dua program lainnya adalah skrining kesehatan gratis di semua siklus hidup dan mempercepat pembangunan rumah sakit di daerah terpencil.

Ketiga program quick win ini sudah mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat. “Kami mendukung penuh program quick win dan melaksanakannya harus secara optimal,” kata anggota Komisi IX, Irma Suryani, dalam rapat dengan pendapat bersama Kementerian Kesehatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Namun politikus Partai NasDem itu juga mengingatkan Kemenkes untuk tidak melupakan program kesehatan prioritas nasional yang telah disepakati untuk 2025, seperti penanganan stunting, program imunisasi, serta penanganan penyakit tidak penular dan penyakit menular seperti dengue.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus