Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Juru bicara Tim Pemenangan Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Seno Bagaskoro menyebutkan, cerita Megawati Soekarnoputri soal Yudas Iskariot ditujukan untuk merefleksikan manusia yang kerap lupa diri dalam hidupnya, termasuk dalam berpolitik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Lupa diri itu artinya lupa dengan sejarah, lupa dengan nilai yang dianutnya, lupa dengan prinsipnya, lupa dengan komitmennya, lupa dengan janjinya," ujar Seno dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Rabu, 31 Juli 2024
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ketika menjadi pembicara dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, pada Selasa, 30 Juli 2024, menceritakan kisah pengkhianatan Yudas Iskariot kepada Yesus. Megawati menyebutkan, Yudas merupakan sosok yang rela mengkhianati Yesus hanya demi imbalan materi.
Berdasarkan tradisi Kekristenan, Yudas Iskariot merupakan salah satu murid Yesus yang menjadi pengkhianat. Yudas menjual Yesus kepada musuh-musuhnya, yaitu para imam kepala dan ahli Taurat, dengan kesepakatan bayaran 30 keping perak. "Jadi, waktu itu kalangan pemerintah mau tahu keberadan Yesus. Nah, termakanlah Yudas dengan keping perak," tutur Megawati. Atas informasi dari Yudas, Yesus kemudian ditangkap di Taman Getsemani.
Meski demikian, Megawati mengingatkan kembali apa yang terjadi dengan Yudas setelah merasa bersalah karena mengkhianati Yesus. "Akhirnya bunuh diri. Iya loh, kalau enggak percaya baca deh sejarahnya," katanya. Menurut Injil Matius, Yudas menyesali pengkhianatannya dan mengembalikan uang tersebut kepada para imam kepala sebelum akhirnya bunuh diri dengan cara menggantung diri.
Lebih lanjut, Megawati menegaskan bahwa kisah yang dia tuturkan tidak bermaksud untuk menyindir siapa pun. "Jangan nanti Ibu dibilang nyindir siapa, terus Ibu provokator. Enggak, loh. Saya bertanggung jawab, loh. Kecuali kalau orang itu juga hanya bohong," ucapnya.
Megawati tidak memerinci tujuan dan maksud dia bercerita Yudas mengkhianati Yesus. Seno Bagaskoro menegaskan, kisah pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus bisa menjadi analogi atas kondisi bangsa saat ini. Sosok pengkhianat seperti Yudas, kata dia, bisa menyerupai siapa pun di negeri ini. "Bagi yang merasa seperti itu, pasti akan terasa dengan sendirinya," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto blak-blakan bicara soal pengkhianatan keluarga Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Selain itu, Hasto mengaku PDIP sempat khilaf saat menyinggung pencalonan Gibran Rakabuming Raka di pemilihan kepala daerah atau pilkada Kota Solo.
Majunya Gibran menjadi calon wakil presiden di pemilihan presiden atau Pilpres 2024 terus menjadi polemik di internal PDIP. Diketahui, putra sulung Jokowi itu maju bukan dari hasil rekomendasi PDIP selaku partai induk yang menaungi Gibran. Hasto mengatakan khilaf terhadap langkah politik yang sudah dilakukan PDIP empat tahun lalu, saat memberi lampu hijau kepada Gibran untuk maju menjadi Wali Kota Solo. "Jujur saja, kami khilaf," kata Hasto dalam diskusi daring bertajuk "Sing Waras Menggugat di MK, Hak Angket, Keputusan MKMK?" pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Pilihan Editor:
Terkini: Jokowi Curhat Tak Nyenyak Tidur di IKN, Beda Alasan NU dan Muhammadiyah saat Terima Izin Tambang