Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ketua Desa Bersatu Bantah Megawati soal Kepala Desa Digerakkan di Jateng: Justru Kami Tawarkan Dukungan

Ketum Desa Bersatu, Muhammad Asri Anas, membantah pernyataan Megawati Soekarnoputri soal dugaan pengerahan kepala desa di pilkada Jateng

29 November 2024 | 15.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Desa Bersatu, Muhammad Asri Anas, membantah pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal dugaan pengerahan kepala desa untuk pemenangan dalam pilkada Jawa Tengah.

Kepala desa yang bergabung dalam Desa Bersatu justru yang menawarkan untuk mendukung kandidat tertentu. Desa Bersatu akan mendukung kandidat bila tawarannya diterima. Tawaran itu seperti Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Provinsi kepada desa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita mewarakan konsep. Kami tidak menerima uang. Kandidat yang menerima tawaran BKK itu kami dukung,” kata Anas saat dihubungi, Jumat 29 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anas mengatakan, sebetulnya semua tim pemenangan pasangan calon mendekati kepala desa, perangkat desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Pilkada 2024. Bahkan, Anas mengaku juga dihubungi tim sukses Andika Perkasa - Hendrar Prihadi.

“Saya dihubungi tim sukses Andika. Semua mendekati,” kata Majelis Pertimbangan Organisasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (MPO Apdesi) ini.

Namun, Anas mengatakan, kepala desa kini lebih memprioritaskan untuk menawarkan konsep membangun desa. Konsep membangun desa itu seperti BKK. BKK merupakan dana bantuan yang diberikan provinsi ke desa,

Bagi kandidat yang tidak menerima konsep itu, tidak akan didukung oleh kepala desa. Ia mengklaim, tidak memandang asal partai kandidat itu. “Andika-Hendrar tidak menerima. Ahmad Luthfi dan Taj Yasin yang menerima,” kata Anas.

Anas mengatakan, konsep itu ditawarkan kepada calon di semua daerah. Di Banten misalnya, tawaran konsep BKK ditawarkan kepada pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah dan Airin Rachmi Diany-Ade Sumadi. Namun, hanya Andra-Dimyati yang menerima tawaran itu. “Airin itu memang aktif sosialisasi berkunjung ke desa. Tapi pernahkan menawarkan kerja sama dengan kepala desa? Hanya Andra Soni yang menerima,” kata Anas.

Setelah menerima komitmen dari Andra Soni, Anas mengatakan, kepala desa yang bergabung dalam Desa Bersatu mulai mendukung kemenangan Andra-Soni. Bentuk dukungan itu tidak dilakukan secara terbuka. Namun, dilakukan bila ada masyarakat atau tokoh masyarakat yang bertanya pilihan kandidat kepada kepala desa. Lalu, kepala desa akan menyarankan memilih Andra Soni. 

“Umumnya, tokoh masyarakat bertanya pilih siapa. Kalau ada pertanyaan itu, kan gampang menginstruksikan,” kata Anas. 

Tempo sudah meminta tanggapan kepada Juru bicara PDIP, Chico Hakim soal tim sukses Andika mendekati Desa bersatu. Namun, ia belum membalas pesan Tempo.

Tempo juga sudah menghubungi Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad soal Andra Soni yang menerima tawaran Desa Bersatu. Namun, ia belum membalas hingga berita ini diturunkan. 

Desa Bersatu merupakan organisasi bentukan delapan organisasi desa. Dua di antaranya yaitu APDESI dan Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi). Organisasi ini pernah mengadakan silaturahmi nasional pada November 2024. Silaturahmi itu untuk memberikan dukungan kepada Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres di Pilpres 2024.

Pilihan Editor: Bawaslu DKI Simpulkan Deklarasi Desa Bersatu yang Dihadiri Gibran Melanggar UU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus