Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

KM Sinar Bangun Ditemukan di Kedalaman 450 Meter Danau Toba

Tim gabungan memperkirakan masih banyak jenazah korban yang terperangkap di dalam bangkai kapal di dasar Danau Toba.

24 Juni 2018 | 16.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Masyarakat adat Batak memainkan alat musik gondang ketika melaksanakan ritual di atas kapal motor di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu, 23 Juni 2018. Hingga saat ini baru ditemukan tiga jenazah, yang sudah berhasil diidentifikasi, dan 18 penumpang selamat, sementara lebih dari 170 masih hilang. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan PT Mahakarya Geo Survey-Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB) berhasil menemukan bangkai kapal motor (KM) Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba di kedalaman 450 meter, Ahad, 24 Juni 2018, pukul 11.12. Tim menemukan bangkai kapal kayu itu di koordinat 2 derajat 47 menit 3.835 lintang utara dan 98 derajat 46 menit 10.767 bujur timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tim menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal Sinar Bangun di koordinat itu di kedalaman 450 meter," kata Direktur PT Mahakarya Geo Survey Nanang Henky Suharto dalam keterangan tertulis, Ahad, 24 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin, 18 Juni 2018, sekitar pukul 17.30. Kapal tenggelam setelah dihantam ombak besar dan cuaca buruk.

Kapal berkapasitas maksimal sekitar 40 orang itu membawa 211 penumpang dan sejumlah kendaraan bermotor saat tenggelam. Menurut data hingga Kamis, 21 Juni 2018, 4 orang dinyatakan tewas, 18 orang selamat, dan sekitar 187 orang hilang.

Nanang mengatakan tim gabungan memperkirakan masih banyak jenazah korban yang terperangkap di dalam bangkai kapal. Mengingat berada di kedalaman yang mencapai ratusan meter di dasar Danau Toba, dia menyarankan proses pengangkatan bangkai kapal melibatkan kapal selam robot ROV ECA H1000 semi work class.

"Selanjutnya kami serahkan hasil ini kepada pihak berwenang untuk langkah-langkah strategis berikutnya," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus