Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi memulai pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) lanjutan pada hari ini Sabtu, 5 Apel 2025. PSU pada hari ini akan digelar di lima daerah kabupaten dan kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Kembalinya Pelacuran Gang Royal Selama Ramadan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempat pemungutan suara (TPS) akan dibuka mulai pukul 07.00 waktu setempat. Termasuk pula Kabupaten Banggai dengan jumlah TPS terbanyak dalam PSU kali ini, yaitu 89 TPS.
"TPS (di Banggai) sudah dibuka semua dan PSU sudah berlangsung," kata Komisioner KPU Iffa Rosita ketika dihubungi Tempo pada Sabtu pagi.
Iffa yang memantau langsung pelaksanaan PSU di Banggai, menilai agenda tersebut berjalan dengan lancar sejauh ini. KPU akan terus memantau pelaksanaan PSU hingga pada saat penghitungan suara nanti.
"Sejauh ini dari hasil monitoring kami, semua berlangsung aman-aman saja," ucap Iffa.
Ia memproyeksikan jumlah pemilih yang akan menggunakan suaranya pada PSU Kabupaten Banggai akan mencapai angka 90 persen. Sebab, kata Iffa, pada pilkada 2024 sebelumnya di daerah tersebut tingkat partisipasi juga telah melewati rerata nasional.
"Banggai sendiri saat pilkada 2024 partisipasinya memang sudah di atas rata-rata target nasional, yaitu 80,3 persen. Jadi diperkirakan untuk PSU mencapai 90 persen (partisipasi)," ujarnya.
Kabupaten Banggai merupakan salah satu dari beberapa daerah yang akan melangsungkan PSU pada Sabtu, 5 April 2025. Daerah lainnya adalah Kota Sabang, Kabupaten Bungo, Kabupaten Pulau Taliabu, serta Kabupaten Buru.
KPU sendiri memastikan akan turun langsung ke lapangan dan memantau jalannya PSU hari ini. Meskipun begitu, tidak semua daerah yang melaksanakan PSU akan didatangi dan diawasi secara langsung oleh KPU Pusat.
Hanya ada empat daerah yang akan dipantau secara langsung. Iffa menjelaskan, keterbatasan KPU untuk melakukan kunjungan langsung ke lapangan diakibatkan beberapa daerah masih belum memiliki akses.
“Beberapa terkendala armada penerbangan masih terbatas karena masih suasana lebaran,” kata Iffa saat dihubungi oleh Tempo lewat aplikasi perpesanan pada Jumat, 4 April 2025.
