Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Depo Plumpang, Jakarta Utara, terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023, pukul 20.20 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan, objek kebakaran tersebut adalah pipa bensin. Sementara itu, berdasarkan kesaksian warga, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Antara, salah seorang warga, Pandi mengatakan, ada bau bensin yang santer sebelum kejadian saat ia melintas di daerah tersebut. Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran hebat tersebut. Namun, pihak Pertamina mengaku masih menginvestigasi penyebab insiden itu.
"Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan.
Eko juga menambahkan pihaknya saat ini fokus pada penanganan kebakaran pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang.
Setidaknya 17 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden ini. Sementara 50 orang mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.
Api yang menyambar hingga ke dua kawasan rumah warga (RW) ini juga mengakibatkan ratusan orang terpaksa mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan warga yang mengungsi akibat kebakaran mencapai 579 jiwa. Mereka tersebar di enam titik pengungsian.
"Pengungsi info sementara 579 jiwa," demikian keterangan BPBD DKI Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2024.
Para warga yang mengungsi itu berada di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, dan Kantor Sudinakertrans dan Energi Jakarta Utara. Kemudian, di gedung Golkar di Tugu Utara, Madrasah Ash Shalihin di Tugu Utara, serta markas PMI Kota Jakarta Utara.
Berdasarkan info di media internal Pertamina, Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang merupakan depo strategis yang dimiliki Pertamina. Depo Plumpang menyuplai ke sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
Jumlah korban
Hingga pukul 00.30 WIB, Sabtu, 4 Maret 2023, jumlah korban sudah mencapai 17 orang, yang terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak. Sebanyak 17 korban jiwa kini berada di tempat yang berbeda. Delapan korban di RSUD Tugu Koja dan dua di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Tujuh korban yang sempat ditempatkan di Koramil, telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati pukul 00.06 WIB.
Sementara itu jumlah korban luka mencapai 50 orang, yang terdiri dari 49 dewasa dan 1 anak-anak. Para korban kini berada di berbagai lokasi seperti RS Mulyasari, RS Tugu, hingga RS Pelabuhan.
Perkembangan jumlah korban ini dicatat di sebuah papan tulis putih di kantor Pos Koramil Koja, Jakarta Utara, yang jadi lokasi penampungan sementara korban meninggal.
Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah DKI Jakarta, Isnawa Adji, melaporkan secara resmi korban jiwa sementara ada 17 orang. Sedangkan korban luka bertambah jadi 49 luka berat, dan 2 luka sedang. Lalu, 638 mengungsi.
Sabtu dini hari, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono langsung datang ke Koramil Koja. Ia menggelar rapat darurat dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran.
Heru memastikan perawatan untuk semua korban sudah dilakukan di semua RS yang sekarang menangani korban. Akan tetapi, dia menyebut pemerintah daerah belum bisa mengevakuasi rumah yang terbakar karena saat ini masih dalam proses pendinginan.
"Yang penting kami lakukan yang terbaik bagi korban jiwa maupun korban yang perlu penanganan," kata Heru.
Ia menyebut ada lima posko yang didirikan untuk kebakaran ini yang tersebar di kantor Wali Kota, GOR, RPTRA, PMI, hingga kantor kecamatan dan RW.
Belakangan, jumlah korban jiwa di papan tulis Koramil direvisi menjadi 13 orang. Tapi sejauh ini, belum ada keterangan lebih lanjut dari pemerintah daerah dan aparat terkait perubahan jumlah korban meninggal ini.
FAJAR PEBRIANTO | ARIMBI