Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Laporan Jurnalis Warga TempoWitness Bantu Mengatasi Persoalan di Masyarakat

Jurnalis Warga TempoWitness berupaya memberikan kekuatan bagi masyarakat untuk mendorong perbaikan dan mencegah penyimpangan

9 Desember 2021 | 09.43 WIB

TempoWitness
Perbesar
TempoWitness

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ayu Sabrina Barokah—peserta pelatihan Jurnalis Warga TempoWitness asal Tasikmalaya, Jawa Barat—menulis laporan mengenai dana pendidikan mahasiswa Universitas Siliwangi yang belum cair. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TempoWitness menayangkan laporan tersebut dengan judul “Mahasiswa Universitas Siliwangi Belum Menerima Dana KIP Kuliahpada 26 Oktober 2021. Pelatihan jurnalis rakyat yang diikuti Ayu merupakan bagian dari Program SPEAK (Strengthening Public Services through the Empowerment of Women-led Advocacy and Social Audit Networks) yang didukung oleh Uni Eropa dan Hivos.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam laporan Ayu, Meliyani Fitriyah—mahasiswa Jurusan Ilmu Politik yang juga penerima Kartu Indonesia Pintar—mengatakan dana pendidikan itu biasanya dikirim setiap enam bulan sekali pada awal semester. Namun dana itu belum ditransfer hingga Oktober 2021. Sebagaimana Meliyani, Yayu Aulia—mahasiswa Jurusan Pendidikan Masyarakat—juga belum menerima bantuan biaya pendidikan dari program KIP. Karena itu, Yayu kesulitan membayar kontrakan dan membeli alat perkuliahan.

Pada 2 November lalu, Ayu kembali mengirim laporan dengan judul “Sempat Telat, Dana KIP Kuliah di Universitas Siliwangi Sudah Cair”. Mahasiswa Universitas Siliwangi menyatakan telah menerima dana pendidikan pada 29 Oktober 2021. Salah satunya Nabila Azzahra, mahasiswa Jurusan Ilmu Politik, demikian Ayu melaporkan.

Fitroh Nurikhsan, peserta Program SPEAK dan TempoWitness, melaporkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah di SD Negeri Susukan Agung, Cirebon, pada 27 Oktober 2021. Jurnalis rakyat asal Cirebon, Jawa Barat, itu menulis bahwa pengumuman dana BOS belum dipasang di papan informasi. Pada 5 November lalu, ia mengirim laporan lagi yang menyatakan bahwa laporan penggunaan dana BOS sudah dipasang di dinding sekolah.

TempoWitness berupaya memberikan kekuatan bagi masyarakat untuk mendorong perbaikan dan mencegah penyimpangan. Masyarakat dapat melaporkan peristiwa sebagai saksi mata melalui TempoWitness dengan mengikuti pelatihan jurnalis rakyat secara intensif. “Dua contoh laporan dari Ayu Sabrina dan Fitroh Nurikhsan menunjukkan media massa dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat,” kata Harry Surjadi, mentor Program SPEAK dan TempoWitness, di Jakarta pada Kamis, 9 November 2021.

Pelatihan jurnalis rakyat dalam Program SPEAK diikuti 66 orang. Mereka berasal dari Makassar, Bandung, Mataram, Jakarta, Semarang, dan Bojonegoro. Para peserta telah mengikuti pelatihan TempoWitness dalam lima kali sesi secara virtual sejak Mei hingga Juli 2021.

Tiga mentor yang merupakan redaktur di Tempo mendampingi peserta jurnalis rakyat dalam pelatihan membuat laporan. Para mentor ini juga bertugas menyunting dan menayangkan laporan para peserta. Sebanyak 38 jurnalis rakyat Program SPEAK telah menerbitkan 227 laporan sejak Juli 2021. Tema laporan tersebut sebagian besar mengenai isu sektor pendidikan dan kesehatan.

Program SPEAK bersama TempoWitness ini berakhir pada Desember 2021. Walau sudah selesai, para jurnalis rakyat masih dapat terus mengirimkan laporan ke TempoWitness. Harapannya, ada 12 laporan para jurnalis rakyat yang berdampak dalam program ini.

Program SPEAK juga menyelenggarakan pelatihan jurnalisme investigasi bagi wartawan lokal di Bandung, Makassar, dan Mataram. Ada 24 jurnalis yang mengikuti pelatihan secara online. Sebanyak 23 jurnalis di antaranya didampingi tiga jurnalis investigasi Tempo sebagai mentor. Para jurnalis itu membuat laporan investigasi terkait dengan isu transparansi, akuntabilitas, serta pengadaan barang dan jasa di sektor pendidikan dan kesehatan.

Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus