Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mahasiswa dan Aktivis Gelar Aksi Jogja Memanggil Hari Ini Usai DPR Anulir Putusan MK

Sejumlah elemen aktivis dan mahasiswa di Yogyakarta bakal turun ke jalan hari ini dalam aksi bertajuk Jogja Memanggil Kamis 22 Agustus 2024.

22 Agustus 2024 | 07.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah elemen aktivis dan mahasiswa di Yogyakarta bakal turun ke jalan hari ini dalam aksi bertajuk 'Jogja Memanggil' Kamis 22 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aksi yang rencananya akan dipusatkan di Lapangan Parkir Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta merupakan reaksi masyarakat terhadap manuver Badan Legislasi atau Baleg DPR yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat pemilihan kepada daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baleg DPR mendorong rancangan Undang-Undang (RUU) Nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota disahkan dalam rapat paripurna hari ini, Kamis, 22 Agustus

Dari informasi yang diterima Tempo, sejumlah elemen aksi yang akan turun ke jalan seperti Forum Cik Di Tiro Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fakuktas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga forum mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta serta aktivis Gerakan Anti Korupsi Yogyakarta.

Dalam aksi turun ke jalan ini para aktivis menyoroti kian bobroknya kehidupan demokrasi yang ditunjukkan oleh langkah Baleg DPR menganulir Putusan MK soal syarat usia kepala daerah. Gerakan ini menuding, manuver DPR menganulir putusan MK didalangi orang yang sama yakni Presiden Joko Widodo atau Jokowi demi memuluskan jalan anaknya, Kaesang Pangarep dalam kontestasi Pilkada 2024.

Gerakan ini pun mengambil isu bertajuk 'Jokowi: Sang Politikus Ulung 1000 Intrik Manipulator yang Licin'

"Legislatif dan Yudikatif dikebiri, menteri diganti, pejabat diolah sana sini, rakyat dipermainkan, inikah wajah 79 tahun kemerdekaan Indonesia?" seru narasi aksi itu.

Narasi aksi lainnya menyerukan, aksi ini digelar karena saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada sebuah permasalahan demokrasi yang tak kunjung usai dan selalu dinodai dari waktu ke waktu.

"Integritas dan moralitas bangsa menurun akibat keserakahan para elit untuk menjulang kursi-kursi penting dalam pemerintahan, ketakutan terhadap hilangnya “Legacy” menjadikan mereka bersiasat secara licik untuk memperolehnya," 

Sedangkan di satu sisi, gerakan aksi turun ke jalan ini juga menyebut demokrasi sedang sekarat.

"Kebebasan kita diinjak-injak, hak kita dirampas, hanya untuk memuaskan nafsu kekuasaan yang gila!" tulis pesan yang beredar.

"Diam berarti tunduk, melawan berarti merdeka! Bangkitlah, satukan kekuatan, dan hancurkan rezim oligarkis ini sebelum mereka menghancurkan kita semua! Perlawanan adalah satu-satunya pilihan!"

Pesan itu juga disertai sejumlah tagar seperti #GejayanMemanggil, #JogjaMemanggil, hingga #JegalOligarki.

Pada Rabu petang, sejumlah akademisi, mahasiswa, masyarakat, hingga aktivis yang tergabung di Forum Cik Di Tiro juga mengibarkan bendera setengah tiang di kampus UII, Kota Yogyakarta. Aksi itu sebagai tanda matinya demokrasi juga menyatakan akan ada aksi turun ke jalan.

"Aksi itu akan digelar sampai keputusan paripurna DPR sejalan dengan kepentingan aspirasi masyarakat," kata Inisiator Forum Cik Di Tiro, Masduki Rabu 21 Agustus 2024. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus