Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa IPB University yang hilang dalam kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan 2023 di Cagar Alam Pulau Sempu, Malang, Jawa Timur telah ditemukan. Galang Edhy Swasono yang merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) IPB itu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Jumat pagi, 29 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Himakova Pandji Sasmitodji Bawono. "Betul," kata dia kepada Tempo pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Innaalillahi wainna ilaihi roojiuun....
Telah diketemukan Ananda Galang dlm kondisi sudah meninggal. Mari mohon kerelaan BPK/ibu semua mendoakan agar Almarhum diampuni dosanya dan diterima disisi Allah SWT. Aamiinn YRA," demikian terusan pesan dari Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) Nyoto Santoso yang dikirimkan Pandji kepada Tempo.
Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Dayaalam (BKSDA) Jawa Timur VI Mamat Ruhimat mengatakan jenazah korban ditemukan oleh tim gabungan di bawah Komando Basarnas. Korban ditemukan di Tanjung Semut dalam keadaan meninggal dan dievakuasi pada pukul 06.50 WIB.
Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk diotopsi agar diketahui penyebab kematiannya. "Masih menunggu hasil otopsi," kata Mamat.
Kronologi hilangnya korban
Sebelumnya, korban hilang dalam kegiatan ekspedisi yang dilakukan pada rentang 18 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024. Ekspedisi ini diikuti oleh 16 orang mahasiswa dan 12 mahasiswi.
Tim mulai memasuki kawasan Cagar Alam Pulau Sempu pada 21 Desember lalu. Mereka juga didampingi oleh dua petugas dari BKSDA Jawa Timur. Sesampainya di sana, tim memulai kegiatannya.
Pada Rabu, 27 Desember 2023 pukul 09.00 WIB, korban melanjutkan pengamatan di satu titik yang berjarak sekitar 400 meter dari basecamp Telogo Lele. Ia membawa alat kelengkapan, namun tidak membawa ponsel.
Ketika jam makan siang tiba, korban masih belum kembali. Padahal tim sudah menyepakati bahwa ia harus kembali pada waktu tersebut. Tim pun mulai mencari keberadaan korban pada pukul 15.00, namun ia tak dapat ditemukan.
Tim pencarian dipimpin oleh pengelola Cagar Alam Pulau Sempu beserta mahasiswa. Mereka menelusuri jalur pengamatan di kawasan tersebut.
Hingga petang tiba, korban masih belum ditemukan. Mamat Ruhimat pun melapor ke Polsek Sendang Biru untuk meminta bantuan pencarian. Hingga akhirnya, korban ditemukan pada Jumat pagi.