Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lima mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menyayangkan kulit biji kopi kerap menjadi limbah yang jarang diolah dan dimanfaatkan. Padahal, kulit biji kopi mengandung sejumlah manfaat, salah satunya antioksidan yang berperan baik bagi tubuh. Tak banyak yang mengetahui fakta tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berangkat dari keresahan ini, Ardhia Pramesti, Widya Silva Gramita, Sabrina Maharani Putri, Afina Viany Judawisastra dan Fahruni Alya Jasminea Bayuaji memutar otak untuk mengembangkan potensi kulit biji kopi. Berbekal riset dan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah, mahasiswa Teknologi Pangan itu pun mengembangkan sebuah produk ramah lingkungan bernama Scara Cup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Scara Cup adalah produk edible cup atau dapat dikonsumsi, dikembangkan dengan memanfaatkan kulit biji kopi. Mereka juga memanfaatkan bahan-bahan lain selama pengembangan produk seperti tepung terigu, telur, mentega, gula dan cokelat. Cokelat berperan melapisi bagian dalam Scara Cup guna mencegah cairan atau minuman tak merembes ke luar.
Ragam manfaat dari yang “terbuang”
Tim mengembangkan Scara Cup untuk mengurangi limbah kulit biji kopi. “(Pembuatan Scara Cup) bertujuan untuk mencegah pencemaran limbah, di mana kulit biji kopi bisa menyebabkan pencemaran limbah organik yang besar,” ujar Widya, melansir laman resmi Unpad.
Scara Cup hadir dengan banyak manfaat atau kegunaan. Selain sebagai wadah minuman, Scara Cup bisa dijadikan sebagai camilan yang mengenyangkan.
“Bisa juga dijadikan camilan yang mengenyangkan. Jadi, Scara Cup itu bisa dijadikan camilan dan wadah (minuman),” kata Widya.
Scara Cup diklaim memiliki ketahanan yang baik. Apabila diisi dengan cairan bersuhu normal, maka cup bisa bertahan hingga 6 jam. Sedangkan jika diisi dengan cairan bersuhu tinggi, maka Scara Cup mampu bertahan selama 30 menit.
Tim yang dibimbing oleh dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad Gemilang Lara Utama Saripudin itu telah memulai untuk mengomersialkan inovasinya. Mereka mengikuti ajang pameran bertema lingkungan, menerima pra pemesanan di laman Instagram @scara.cup hingga bekerja sama dengan sejumlah kedai kopi.
Scara cup telah memilih target pasarnya, yakni masyarakat yang tertarik dengan kopi dan mereka yang memiliki kesadaran terhadap isu-isu lingkungan. Untuk proyeksi ke depan, tim berharap agar Scara Cup bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat. Tentunya diiringi dengan jangkauan pemasaran yang lebih luas.
“Harapannya, kami ingin Scara Cup dikenal lebih oleh masyarakat luas. Kami juga ingin jangkauan pemasarannya lebih luas, tidak hanya di Jatinangor dan sekitarnya saja,” kata Ardhia.
Inovasi ramah lingkungan ini pun memperoleh pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).