Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBELAS lelaki berbaret merah itu berdiri tegap. Mereka memberi hormat ke arah majelis hakim, balik kanan, lalu bubar jalan. Sejumlah polisi militer segera membuat pagar betis, memberi jalan bagi sederetan pasukan elite itu menuju ke luar ruang sidang. Di luar, penjagaan tak kalah ketat. Rekan-rekan satu korps serentak memberi hormat, lalu berteriak berulang-ulang, "Komando..., komando!"Â Sebuah minibus tahanan membawa mereka meninggalkan sidang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo