Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Megawati Soekarnoputri: Gerakan Non-Blok Masih Relevan Saat Ini

Megawati Soekarnoputri mengatakan gerakan non-blok masih sangat relevan saat ini/

8 Juli 2019 | 13.36 WIB

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri didampingi kerua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo menerima kunjungan dua putra dan menantu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyoni, Agus Harimurti, Edhie Baskoro, Annisa Pohan, dan Aliya Rajasa di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 5 Juni 2019. Foto/istimewa
Perbesar
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri didampingi kerua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo menerima kunjungan dua putra dan menantu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyoni, Agus Harimurti, Edhie Baskoro, Annisa Pohan, dan Aliya Rajasa di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 5 Juni 2019. Foto/istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden kelima, Megawati Soekarnoputri menyebut, Gerakan Non-Blok (GNB) masih sangat relevan dengan dinamika dunia internasional saat ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Megawati, GNB memiliki peran penting dan relevan untuk semakin aktif mempromosikan perdamaian dunia, sebab masih banyak negara yang masih belum merdeka secara politik dan ekonomi.

"Sekarang, di abad 21, kondisinya berbeda dengan abad 20. Dulu banyak negara belum merdeka. Sekarang banyak yang sudah merdeka, tapi secara politik dan ekonomi mereka belum merdeka," kata Megawati ketika menjawab pertanyaan peserta acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin, 8 Juli 2019.

Untuk itu, Megawati menilai GNB masih relevan dengan keadaan dunia saat ini. "Maka mari kita mencoba hidupkan lagi Gerakan Non-Blok itu, Gerakan Non-Blok masih relevan dan penting," ujar Megawati.

GNB merupakan persatuan negara-negara berkembang yang baru merdeka pada 1961 pada KTT pertama GNB di Beograd, Yugoslavia dengan jumlah anggota hanya 25 negara dari kawasan Asia dan Afrika. Tujuan gerakan ini menggalang solidaritas, menumbuhkan rasa percaya diri serta untuk menyatukan visi.

Dalam perkembangannya, GNB menjadi wadah emansipasi politik negara-negara anggota untuk menciptakan dunia yang aman, bebas dari perang, kemiskinan, keterbelakangan, dan lepas dari belenggu penjajahan.

Indonesia selaku inisiator GNB, ujar Mega, paham makna gerakan tersebut. Jika dulu penderitaan beberapa negara di dunia dipicu oleh adanya Blok Barat dan Blok Timur, kini masih banyak negara yang menderita karena belum merdeka secara politik dan ekonomi.

Putri proklamator itu menilai, konferensi tingkat dunia perlu membahas kondisi serta solusi atasnya. "Saya berharap konferensi dunia yang bisa memberi masukan orisinil tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi ke depan, GNB juga bisa mengambil peran," kata Megawati.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus