Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali membagikan bantuan kepada masyarakat berupa hewan kurban. Jokowi membagikan hewan kurban sapi ke masjid-masjid yang ada di 34 provinsi Indonesia dalam rangka menyambut Idul Adha 1443 H.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Antara, salah satu jenis sapi yang disumbangkan oleh Presiden Jokowi adalah jenis sapi limosin dengan bobot mencapai 950 kilogram. Sapi tersebut disumbangkan oleh Presiden Jokowi kepada pengurus Masjid Besar Al-Ittihad, Meliau, Sanggau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, sejak menjabat sebagai presiden, Jokowi rutin untuk memberikan bantuan hewan kurban ke banyak masjid yang ada di Indonesia dan rata-rata sapi yang disumbangkan oleh Jokowi adalah sapi berjenis limosin.
Selain Presiden Jokowi, banyak pejabat negara, anggota legislatif bahkan crazy rich yang memberikan bantuan hewan kurban ke banyak daerah dan rata-rata dari mereka memberikan bantuan hewan kurban berupa jenis sapi limosin ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau sapi ini sering disebut sapi ‘pejabat’.
Jenis sapi limosin dan sapi simmental
Mengutip laman Departement of Animal Science Oklahoma State University, disebutkan bahwa sapi limosin termasuk ke dalam tipe sapi potong yang memiliki perototan lebih baik dibandingkan sapi jenis simmental. Sapi ini pertama kali dikembangan di Prancis, tepatnya dari daerah Limousin dan Marche.
Pada awalnya, masyarakat menggunakan sapi ini untuk membantu aktivitas pertanian. Namun, lama kelamaan, sapi ini dijadikan konsumsi oleh banyak masyarakat. Sapi limosin terkenal sapi yang besar dan berar. Sapi limosin betina dewa bisa memilikiberat rata-rata 650 kilogram dan jantan dewasa bisa mencapai 1 ton.
Dilihat secara fisik, sapi ini memiliki tubuh yang memanjang dengan kontur pinggul yang berotot. Sapi ini memiliki bulu berwarna emas merah yang tersebar di sebujur bagian perut bawah, paha dalam, sekitar mata, moncong, anus, hingga ujung ekor.
Secara alami, hewan kurban ini memiliki tanduk dan memiliki warna lebih terang. Namun, melalui percobaan inseminasi buatan terhadap sapi limosin menjadikan sapi ini tidak memiliki tanduk. Selain itu, sapi limosin memiliki keunggulan dari tingkat fertilasi yang tinggi.
EIBEN HEIZIER
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.