Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Menilik Asal Usul Tagar Indonesia Gelap yang Trending di X

Koordinator BEM SI Satria Naufal, mengatakan bahwa tajuk Indonesia Gelap itu dimaknai sebagai ketakutan warga Indonesia terhadap nasib masa depan bangsa.

18 Februari 2025 | 23.59 WIB

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia bersama Koalisi Masyarakat Sipil melakukan aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Monas, Jakarta, 17 Februari 2025. Tempo/Ilham Balindra
Perbesar
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia bersama Koalisi Masyarakat Sipil melakukan aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Monas, Jakarta, 17 Februari 2025. Tempo/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tagar Indonesia Gelap atau #IndonesiaGelap menjadi trending topic di media sosial X sejak Senin, 17 Februari 2025. Bahkan, tagar tersebut menempati posisi pertama dengan jumlah postingan mencapai lebih dari 81.900 cuitan.

Tagar Indonesia Gelap yang viral di X merupakan slogan yang digunakan oleh warganet untuk menyoroti berbagai permasalahan dalam pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “#IndonesiaGelap bukan karena tak ada cahaya, tapi karena mereka yang berkuasa memilih menutup mata. kita melihat, kita tau, tapi suara kita terus diredam,” tulis akun @dia*****

Tagar tersebut semakin menggema seiring dengan aksi para mahasiswa yang digelar pada Senin, 17 Februari 2025. Lantas bagaimana asal usul tagar yang trending tersebut?

Tagar Indonesia Gelap merupakan tema unjuk rasa yang menuntut pertanggungjawaban atas sejumlah kebijakan pemerintahan Prabowo yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Satria Naufal, mengatakan bahwa tajuk Indonesia Gelap itu dimaknai sebagai ketakutan warga Indonesia terhadap nasib masa depan bangsa. 

"Bagi kami, Indonesia Gelap sudah cukup mewakilkan ketakutan, kekhawatiran, serta kesejahteraan warga," kata Satria pada Senin, 17 Februari 2025.

Di bawah kepemimpinan Prabowo, tambah Satria, masyarakat justru sering kali dibayangi oleh isu dan kebijakan yang tidak mendukung kepentingan rakyat. Oleh sebab itu, ia menyatakan bahwa aksi demonstrasi ini seharusnya menjadi pengingat bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan. 

"Teguran bagi pemerintah untuk terus melihat pada seluruh aspek dalam menjalankan pemerintahan," jelas Satria.

Sementara itu, Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Herianto mengatakan tagar itu untuk menunjukkan banyak kebijakan pemerintah yang tidak transparan. "Banyak kebijakan-kebijakan itu yang gelap. Tidak terang ke masyarakat," kata Herianto pada Selasa, 18 Februari 2025.

Ia mengatakan mahasiswa juga melihat masih banyak kasus-kasus dugaan korupsi dan hak asasi manusia (HAM) yang gelap. Kasus-kasus itu juga tidak pernah diungkap ke publik. Selain itu, pemilihan tagar itu untuk menunjukkan adanya kontradiksi cita-cita pemerintah terhadap generasi muda.

Gabungan Mahasiswa dari Aliansi Semarang Menggugat menggelar aksi Indonesia Gelap di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, 18 Februari 2025. Tempo/Budi Purwanto

Menurutnya, pemerintah ingin mencetak generasi emas 2045. Namun, tindakan pemerintah saat ini justru menghambat impian itu. 

"Sebab, calon generasi emas saat ini dalam posisi dikekang," kata dia.

Adapun sejumlah tuntutan yang akan dibawa dalam aksi ialah efisiensi Kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis, mendesak Prabowo keluarkan Perpu Perampasan Aset, kemudian tolak revisi UU TNI, Polri, Kejaksaan.

BEM SI juga menuntut evaluasi total pelaksanaan Makan Bergizi Gratis, penciptaan pendidikan gratis, tolak revisi UU Minerba, hapuskan dwifungsi militer di sektor, dan reformasi Polri. BEM SI juga menolak revisi peraturan tata tertib DPR, hingga realisasikan anggaran tukin dosen.

Hendrik Yaputra, Rizki Dewi Ayu, dan Raden Putri Alpadillah Ginanjar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Mahasiswa akan Kembali Berdemonstrasi Kamis Lusa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus