Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Momen

30 Juni 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALANG
Pelanggan Kereta Protes Kenaikan Tarif

Pengguna jasa layanan kereta api memprotes rencana kenaikan tarif kereta api yang mencapai dua kali lipat dari tarif subsidi. Mereka meminta kenaikan tarif dilakukan bertahap. Sebab, jika langsung dinaikkan, masyarakat sangat terbebani. "Kenaikan tarif jelas memberatkan pelanggan," kata koordinator Railfans Malang, Rahmadany Prima Nanda.

Kenaikan tarif terjadi karena pemerintah mengurangi subsidi yang diberikan melalui dana public service obligation (PSO). Tahun lalu dana turun Rp 1,2 miliar, sedangkan tahun ini melorot menjadi Rp 871 juta. Buntutnya, mulai 1 September mendatang tarif kereta ekonomi jarak jauh dan sedang kembali menggunakan tarif normal. Dari Stasiun Kota Baru, Malang, tarif kereta jarak jauh yang bakal naik adalah kereta Matarmaja (Malang-Jakarta), dari semula Rp 65 ribu menjadi Rp 150 ribu, dan kereta Tawang Alun (Malang-Banyuwangi), dari Rp 30 ribu menjadi Rp 65 ribu.

"Kami akan segera melakukan sosialisasi kepada calon penumpang," kata Kepala Stasiun Kota Malang, Muhammad Sofyan. Menurut dia, tarif kereta dinaikkan agar pelayanan dan fasilitas tetap terjaga. Meski tarif naik, Sofyan berharap masyarakat tetap menggunakan moda transportasi kereta api, yang aman, nyaman, bebas macet, dan ramah lingkungan.

Eko Widianto

MAGETAN
Bank Tani Segera Lahir di Jawa Timur

Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal membentuk dan mengoperasionalkan Bank Tani tahun depan. Menurut Gubernur Jawa Timur Soekarwo, untuk mendukung program itu, dialokasikan anggaran Rp 150 miliar. Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur 2015. "Untuk operasionalnya akan kami libatkan bank-bank lain, kalau mereka mau," kata Soekarwo setelah menghadiri puncak Hari Koperasi ke-67 Provinsi Jawa Timur di Gedung Olahraga Ki Mageti, Magetan, Selasa pekan lalu.

Kehadiran Bank Tani akan sangat membantu petani yang tak bisa masuk perbankan karena tak punya agunan. Dalam menyalurkan kredit, bank ini akan menetapkan bunga yang rendah. Dengan begitu, petani bisa melepaskan diri dari jeratan rentenir atau lintah darat, yang mematok bunga pinjaman sampai 12 persen. "Bank thithil (rentenir) sangat jahat tapi disenangi masyarakat karena hanya dengan fotokopi KTP bisa langsung dapat pinjaman," kata Soekarwo.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Jawa Timur Fattah Jasin, pembentukan Bank Tani merupakan perwujudan janji Gubernur Soekarwo dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat kampanye pemilihan gubernur tahun lalu. Bank ini akan melayani petani secara perorangan atau tergabung dalam kelompok tani. "Peternak, pelaku di bidang perkebunan atau kehutanan juga menjadi sasaran Bank Tani," katanya.

Nofika D. Nugroho

PONOROGO
764 Orang Sakit Jiwa Dipasung

Penderita gangguan jiwa di Jawa Timur yang hidup dalam pasungan bakal segera dibebaskan. Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan saat ini ada 764 penderita gangguan jiwa yang dipasung keluarganya. "Pada 2014, targetnya bebas pasung," kata Soekarwo seusai pencanangan Provinsi Jawa Timur Bebas Pasung di Desa Kemuning, Kecamatan Sambit, Ponorogo, Jumat dua pekan lalu.

Untuk mewujudkan target itu, penderita gangguan jiwa akan diidentifikasi lalu dibawa ke rumah sakit jiwa yang ada di Jawa Timur untuk mendapat layanan medis. Biaya perawatan akan ditanggung pemerintah, yang alokasi anggarannya masuk pos belanja di Biro Kesejahteraan Rakyat. Setelah perawatan medis rampung, mereka akan melalui masa pemulihan di puskesmas yang sudah memberi layanan gangguan jiwa. Di Ponorogo, layanan ini diberikan oleh puskesmas di Desa Paringan, Kecamatan Jenangan.

Menurut Bupati Ponorogo Amin, keberadaan puskesmas itu mampu mengurangi penderita gangguan jiwa yang hidup dalam pasungan. Pada 2012-2013, tercatat ada 109 penderita gangguan jiwa yang dipasung, dan tinggal 63 orang pada akhir Mei lalu.

Nofika D. Nugroho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus