Momen

BANGKALAN
Suramadu Segera Miliki Terminal Induk

Pemerintah Kabupaten Bangkalan segera membangun terminal induk tipe A di kawasan kaki jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Menurut rencana, terminal khusus bus ini akan mulai dibangun pada Agustus mendatang dan ditargetkan rampung pada akhir 2014. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Bangkalan Zainal Arifin mengatakan biaya pembangunan terminal ini Rp 12,5 miliar, yang didanai oleh pemerintah pusat.

"Terminal akan dibangun di Desa Masaran, Kecamatan Trageh, di atas lahan seluas 1,9 hektare," kata Zainal, Sabtu dua pekan lalu. Lahan itu telah dibebaskan secara bertahap sejak 2012 dan menyerap dana Rp 9,5 miliar. Prioritas utama pembangunan terminal berupa shelter angkutan umum serta pintu masuk dan keluar terminal. Kios dan pertokoan akan dibangun belakangan.

Keberadaan terminal di Suramadu sangat dibutuhkan bagi pengguna jasa kapal penyeberangan Ujung (Surabaya)-Kamal (Bangkalan). Maklum, sejak Suramadu beroperasi, penumpang kapal kesulitan mendapatkan bus untuk pulang. Dengan adanya terminal itu, penumpang kapal bisa naik angkutan menuju terminal, lalu memilih bus sesuai dengan tujuan masing-masing. "Terminal lama kan sudah mati suri. Bus, khususnya AKDP (angkutan kota dalam provinsi), sudah jarang masuk terminal," kata Hasim, warga Sampang, pengguna kapal penyeberangan.

Musthofa Bisri

SURABAYA
Rokok Kretek Tangan Masih Bertahan

Pangsa pasar rokok sigaret kretek tangan terus menurun, terutama di perkotaan, lantaran orang lebih memilih sigaret kretek mesin (SKM). Meski begitu, rokok ini diyakini masih memiliki pangsa potensial di pedesaan dan pelosok Sumatera dan Kalimantan. Karena itu, sejumlah pabrik rokok linting tangan di Jawa Timur masih bertahan.

"Beberapa merek kami cek, enggak ada masalah. Dari sepuluh merek rokok, hanya dua pabrik yang beralih ke SKM," kata Ketua Kelompok Kerja Penyelamatan Kretek Industri Hasil Tembakau Kamar Dagang Jawa Timur, Dedy Suhajadi, saat dihubungi Tempo, Selasa pekan lalu. Pernyataan ini disampaikan setelah dua pabrik sigaret kretek tangan PT HM Sampoerna Tbk di Lumajang dan Jember tutup alias tak berproduksi per 16 Mei 2014.

Menurut Sekretaris Gabungan Pengusaha Rokok Surabaya Henry Najoan, penurunan pangsa pasar sigaret kretek tangan secara nasional mencapai sekitar 20 persen. Hal itu terjadi karena beralihnya tren masyarakat dari rokok kretek ke rokok filter dan mild. Meski begitu, seperti Deddy, Henry juga menyebutkan pangsa pasar rokok kretek tangan masih sangat besar. Itu sebabnya, kata dia, "Delapan anggota Gapero Surabaya masih bertahan hingga kini."

Agita S. Listyanti

JEMBER
Enam Pelajar SMA Positif AIDS

Enam pelajar sekolah menengah atas di Kabupaten Jember dinyatakan positif terpapar virus perontok kekebalan tubuh atau acquired immune deficiency syndrome (AIDS) stadium III. Menurut dokter Justina Evi Tyaswati, SpKj, Koordinator Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) Rumah Sakit Daerah dr Soebandi, Jember, status positif itu didapat dari hasil pemeriksaan tim dokter pada Maret-Mei 2014. Meski positif mengidap sindrom yang hingga kini belum ditemukan obatnya itu, mereka tetap bisa sekolah seperti biasa.

"Mereka tertular lewat hubungan seksual," kata Justina di Jember, Selasa pekan lalu. Kini keenamnya diwajibkan menjalani perawatan rutin di Klinik VCT RSD dr Soebandi. Mereka juga harus mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara rutin. "Obat ini penting untuk menguatkan daya tahan tubuh mereka yang masih belum stabil," katanya.

Munculnya kasus HIV/AIDS di kalangan pelajar, menurut Yumarlis, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Dinas Kesehatan Jember, antara lain dipicu oleh posisi Jember yang kini menjadi salah satu tujuan pendidikan di Jawa Timur. Banyaknya siswa dan mahasiswa dari luar daerah yang belajar di Jember, kata dia, "ikut menjadi faktor banyaknya kasus HIV/AIDS di sini."

Mahbub Djunaidy