Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi Tangkap Tersangka Teroris
TIM Detasemen Antiteror 88 menangkap lima tersangka teroris dan menembak tewas satu tersangka pada Rabu dan Kamis pekan lalu. Mereka ditangkap terpisah, di Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah, serta Jakarta Selatan. Mereka adalah Yuli Harsono, 33 tahun, Heri Sigu Samboja alias Akhi Soghir (28), Medi alias Budiyanto (55)—ayah Soghir—Abdullah Sunata (32), Agus Mahmudi alias Sofyan (32), dan Bintang Juliardhi alias Anggara Nusantara (33).
Yuli ditembak karena lebih dulu menembak anggota Tim ketika akan ditangkap di Dusun Cungkrungan, Belangwetan, Klaten Utara. Soghir dan Medi ditangkap di rumah Soghir di Girimulyo, Gergunung, Klaten Utara. Abdullah Sunata ditangkap di bus Kramat Jati di Jalan Raya Solo-Boyolali pada hari Rabu. Sofyan ditangkap di Desa Macana, Boyolali, dan Anggara ditangkap di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Masing-masing tersangka berbeda peran. Soghir, penjual madu, menguasai senjata rakitan serta memiliki senjata api dan amunisi. Sofyan, yang bekerja sebagai reparator telepon seluler, membantu Soghir merakit rangkaian elektronik untuk bom. Anggara diduga menjual senjata kepada Abdullah Sunata pada akhir 2009. Yuli, desertir TNI Angkatan Darat, pelaku pembunuhan tiga polisi di Kebumen dan Purworejo pada Maret-April lalu. Dari pemeriksaan sementara, penyidik mengidentifikasi rencana serangan pada Hari Ulang Tahun Polri ke-64, pada 1 Juli.
Andi Nurpati Mundur dari KPU
ANDI Nurpati resmi mundur dari Komisi Pemilihan Umum. Surat pengunduran diri yang disertai surat pengangkatannya sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat diserahkan kepada Ketua Komisi, Abdul Hafiz Anshary, Rabu pekan lalu. ”Saya baru mendapat SK-nya kemarin sore, dan saya langsung membuat surat pengunduran diri,” kata Andi Nurpati.
Abdul Hafiz menyatakan, meski Andi sudah mengajukan pengunduran diri, ia akan tetap mendapat haknya karena masih terhitung anggota Komisi. ”Karena diangkat dengan keputusan presiden, pemberhentiannya juga menggunakan keppres,” ujarnya.
Setelah pengunduran diri Andi, Komisi membentuk Badan Kehormatan. Kasus Andi pun rencananya dibahas dalam rapat Senin pekan ini. Menurut anggota Dewan Kehormatan, Jimly Asshidiqqie, penting membahas keanggotaan Andi karena dia menilai tindakan Andi pelanggaran etika. ”Sesuatu yang tidak melanggar hukum belum tentu tidak melanggar etika,” katanya.
Pesawat Latih Jatuh di Bali
PESAWAT TNI Angkatan Udara jatuh di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis pekan lalu. Pilot Letnan Kolonel Penerbang Ramot Sinaga dan penumpang, Panglima Kodam Udayana Mayor Jenderal Rachmat Budiyanto, sempat meloncat sebelum pesawat jatuh. Keduanya selamat. ”Panglima terjun menggunakan parasut dari pesawat itu, dan selamat,” kata Kepala Penerangan Daerah Militer Udayana Letnan Kolonel (CAJ) Ida Bagus Ardhana. ”Pilot pesawat nyangkut.”
Ardhana menjelaskan, keberadaan Panglima di dalam pesawat dalam rangka acara ”Terbang Gembira” yang diadakan di Pangkalan Udara Ngurah Rai. Penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki. Menurut Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Sukirno, pesawat mengalami gangguan mesin ketika akan mendarat. Pesawat latih jenis K-1B atau Woong Bee ini biasa digunakan melatih para calon instruktur penerbangan di Sekolah Instruktur Penerbang.
Surat Suara Dibakar
TAK terima hasil penghitungan suara, ribuan orang menyerang kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah Tana Toraja, Rabu pekan lalu. Mereka membakar kotak suara yang berisi surat suara dari 14 kecamatan. Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tana Toraja dan beberapa kantor kecamatan di daerah ini juga diserang, seperti di Simboang, Rantepao, Sangala, dan Mangkendek.
”Kotak suara dan dokumen-dokumennya dibakar, walau masih ada yang dapat kami selamatkan,” kata Luther Pangrekun, Kepala KPUD Tana Toraja. Tindakan kekerasan berlanjut hingga hari berikutnya, bahkan menyebabkan seorang korban tewas. Penghitungan suara pun sementara dihentikan. Di Tana Toraja terdapat 19 kecamatan dengan 401 tempat pemungutan suara.
FPI Bubarkan Acara Anggota DPR
BEBERAPA anggota Front Pembela Islam Banyuwangi bersama Forum Umat Beragama dan LSM Gerak membubarkan acara sosialisasi kesehatan gratis oleh Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat di rumah makan Pakis Ruyung, Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka menuduh acara itu ajang temu kangen eks anggota Partai Komunis Indonesia. ”Ini adalah komunitas PKI,” kata Ketua FPI Banyuwangi Aman Faturahman, Kamis pekan lalu.
Para peserta, yang jumlahnya sekitar 50 orang, pun kalang kabut. Ketua Komisi Kesehatan DPR Ribka Tjiptaning Proletariati dan anggotanya, Rieke Dyah Ayu Pitaloka, dievakuasi ke kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Banyuwangi. Aman Faturahman mengatakan sosialisasi kesehatan gratis dari Komisi Kesehatan hanya kedok. Ia curiga pertemuan itu diadakan untuk menumbuhkan bibit PKI di Banyuwangi.
Ribka Tjiptaning menyesalkan tindakan tersebut. Ia membantah pertemuan itu sebagai temu kangen eks anggota PKI. Menurut dia, acara itu merupakan tugas Komisi Kesehatan untuk memasyarakatkan pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan gratis di daerah.
Namun penulis buku Aku Bangga Jadi Anak PKI itu mengaku sudah terbiasa mengalami insiden sejenis. ”Ini jadi barometer bahwa negara kita belum demokratis,” katanya. ”Orang masih melihat background saya.” Rieke Dyah Ayu Pitaloka mengatakan acara sosialisasi itu terbuka untuk umum dan tidak jadi masalah apabila eks anggota PKI atau keturunannya hadir. ”Mereka juga warga negara Indonesia,” katanya.
Todung Batal Masuk Demokrat
PENGACARA Todung Mulya Lubis batal masuk Dewan Pembina Partai Demokrat. Ia memilih tetap berada di panitia seleksi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Todung semula mendapat tawaran dari Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng untuk masuk Demokrat sebagai dewan pembina. Todung pun sudah ke Cikeas atas undangan Andi Mallarangeng. ”Saya ingin tetap di panitia seleksi,” kata Todung di sela rapat panitia seleksi di Hotel Santika, Kamis pekan lalu. Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono baru akan mengumumkan susunan dewan pembina awal Juli ini sepulang lawatan dari Kanada, Turki, dan umrah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo