Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bali - Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), mengundang Presiden ke-7 RI Joko Widodo ke Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami tidak ada kampanye akbar, tapi mungkin kalau tidak salah Pak Jokowi datang tanggal 22 November, kami sudah mengirim undangan,” kata Muliawan setelah debat ketiga di Badung, Bali, Rabu malam, 20 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Calon gubernur Bali yang diusung sembilan partai politik, yakni Partai Gerindra, Golkar, NasDem, PKS, Demokrat, PAN, PSI, PKN, dan Garuda, ini mengatakan, awalnya mengundang Jokowi pada Sabtu, 23 November 2024. Namun, katanya, jadwal tersebut bertabrakan dengan agenda eks Wali Kota Solo itu di Jakarta.
Pada hari terakhir masa kampanye, mereka akan melanjutkan kampanye dengan pembagian Muliawan bergerak ke Bali Timur, Utara, dan Selatan. Sedangkan Putu Agus ke Bali Barat.
Sementara paslon nomor urut 2, Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) memilih turun ke desa. Paslon yang diusung oleh PDIP, PKB, Gelora, Hanura, PBB, Partai Ummat, dan Partai Buruh ini juga memutuskan untuk tidak menggelar kampanye akbar.
“Tidak ada kampanye akbar, karena kami mengutamakan kedekatan langsung kepada masyarakat di desa-desa,” kata Koster.
Menurut Koster, saat ini yang harus dilakukan adalah kampanye dengan maksimal menggunakan sumber daya, kader-kader, serta simpatisan yang ada.
“Pilihan masyarakat tidak ditentukan oleh banyak atau tidak kehadiran dalam kampanye terbuka, tapi ketika bersentuhan langsung dengan masyarakat, itu yang kami utamakan,” ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali akan menutup masa kampanye Pilkada Bali pada Sabtu, 23 November 2024. Kedua paslon akan menjalani masa tenang sebelum hari pemungutan suara pada Rabu, 27 November 2024.
Pilihan Editor: Pramono, Rano dan Anies Hadiri Apel Siaga Warga Kota Kawal TPS