Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Nyaleg DPR RI Lewat Partai Ummat, Putri Amien Rais: Parpol Lain Tawarkan Karpet Merah

Putri Amien Rais, Hanum Salsabila menyebut dirinya mundur dari PAN untuk nyaleg dari Partai Ummat. Dia mengatakan, partai lain tawarkan karpet merah.

2 Mei 2023 | 06.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Putri politisi senior Amien Rais, Hanum Salsabila Rais berniat mencalonkan diri sebagai DPR RI melalui Partai Ummat yang didirikan ayahnya pada Pemilu 2024 nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hanum Rais saat ini masih tercatat sebagai anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari Fraksi PAN periode 2018-2023. Namun telah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke pimpinan PAN pada bulan ramadan 2023 lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bergabung dengan Partai Ummat tidak serta merta karena partai besutan Pak Amien Rais," kata Hanum melalui keterangannya yang dibagikan kepada awak media Senin, 1 Mei 2023.

Sebelum memutuskan hengkang dari PAN dan bergabung dengan Partai Ummat, Hanum mengaku sudah ada beberapa partai politik atau parpol yang mendekatinya. Bahkan juga menawarkan posisi strategis untuknya di partai baru itu.

"Dua tiga parpol pernah mendatangi dan menawarkan posisi karpet merah," kata dia.

"Namun justru saya menaruh perhatian khusus akan konsistensi Partai Ummat yang terus bergerak melawan kezaliman dan menegakkan keadilan, aktif menyuarakan kepentingan nasional dan umat," ujarnya.

Terlepas dari Partai Ummat sebagai partai baru, kata Hanum, bisa jadi Partai Ummat menurutnya justru menjadi satu-satunya partai baru yang tidak membebek atau asal ikut arus dan kekuasaan.

"Di situlah saya makin salut, dalam perjalanan menembus verifikasi faktual, partai ini dijegal, dihantam, digiringkan opini media yang tidak-tidak," kata dia. Hal itu, kata Hanum semakin membuatnya yakin bahwa Partai Ummat adalah alat perjuangan yang baru untuknya.

Sebagai anak muda, Hanum mengaku ingin memberi pelajaran pada dirinya sendiri dengan pilihan politiknya ini. 

"Bahwa kekuasaan bukan segala-galanya, jika orang lain mundur karena memang tidak memiliki kuasa atau jabatan strategis, saya mundur justru ketika memegang tampuk," kata dia.

Namun, kata Hanum, ia juga sadar tampuk itu tak memberi keberkahan lagi pada hidup.

"Semoga ikhtiar politik saya ini diridhoi Allah," ujar Hanum.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus