Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

P2G Siap Beri Bantuan Hukum dalam Dugaan Pemecatan Vokalis Sukatani Sebagai Guru

P2G menyoroti dugaan pemecatan Novi, vokalis band punk Sukatani, dari profesinya sebagai guru.

23 Februari 2025 | 10.43 WIB

Duo band Sukatani Dok. Nois Are Sip!
Perbesar
Duo band Sukatani Dok. Nois Are Sip!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyoroti kasus dugaan pemecatan Novi Citra, personel band punk Sukatani, dari profesinya sebagai guru. Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zaenatul menyatakan pihaknya siap memberikan bantuan hukum non-litigasi serta advokasi lain yang diperlukan untuk Novi.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami berharap Ibu Novi sehat dan harapannya bisa tetap mengajar seperti sedia kala tanpa paksaan dan intimidasi," ujar Iman saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 21 Februari 2025.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Iman menegaskan P2G mengecam dugaan intimidasi aparat terhadap Novi terkait karyanya. Ia juga menekankan bahwa organisasi profesi guru memiliki kewajiban untuk melindungi para guru, terutama anggotanya. Perlindungan tersebut mencakup aspek hukum, profesi, kesehatan, keselamatan kerja, serta hak kekayaan intelektual, sebagaimana diatur dalam UU Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 39 dan Permendikbud Nomor 10 Tahun 2017.  

"Soal lagu beliau ini bukan hanya soal kritik, tapi dalam lagu tersebut ada hak kekayaan intelektual. Jika benar dugaan intimidasi ini termasuk permintaan agar lagu ciptaan Ibu Novi diturunkan dari semua platform musik streaming, tentu ini melanggar hak kekayaan intelektual seorang guru," ujar Iman.  

Sebelumnya, Sukatani mengumumkan penarikan lagu berjudul “Bayar Bayar Bayar” dari semua platform pemutar musik. Salah satu lagu yang dirilis dalam album Gelap Gempita itu berisi kritikan terhadap polisi.  

Pengumuman penarikan lagu itu disampaikan oleh personel band asal Purbalingga tersebut di akun media sosial @sukatani.band pada Kamis, 20 Februari 2025. Dalam unggahan itu, dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti (gitaris) dan Novi Citra Indriyati (vokalis), menyatakan permintaan maafnya kepada Kapolri dan institusi kepolisian.

Selain itu, Novi yang berprofesi sebagai guru dikabarkan dipecat dari sekolah tempatnya mengajar di Banjarnegara. Organisasi guru lain, seperti Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga menyatakan bahwa pemecatan yang dilakukan terhadap Novi yang berimbas pada penghapusan datanya dari Dapodik pada 13 Februari 2025 diduga kuat merupakan paksaan untuk mengundurkan diri karena sekolah merasa tertekan. Atas hal ini, FSGI menilai adanya kesewenang-wenangan dan pemecatan tersebut diduga kuat melanggar peraturan yang ada.  

Tempo sudah menghubungi Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nunuk Suryani untuk meminta konfirmasi terkait kabar pemecatan ini. Namun, hingga artikel ini dituliskan, Nunuk belum memberikan jawaban.

Setelah permasalahannya menjadi atensi publik, Sukatani pun akhirnya kembali muncul. Mereka mengunggah kabar terbaru mereka melalui akun Instagram-nya.

"Kami dari Sukatani mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini. Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat," tulis Sukatani dalam unggahan tersebut dikutip dari akun resmi @sukatani.band. Tempo telah meminta izin untuk mengutip unggahan tersebut.

Daniel A. Fajri, Hanin Marwah, Intan Setiawanti dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus