Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas lingkungan Pandawara Group beri nominasi pantai pesisir Loji, Kecamatan Simpenan, Sukabumi sebagai Pantai Terkotor Nomor 4 di Indonesia membuat Dinas Lingkungan Hidup( DLH) Kabupaten Sukabumi memberikan respons mengenai kondisi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saepudin Ginting selaku Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa permasalahan sampah di hamparan Pantai Cibutun Loji hingga Talanca tersebut memang harus ditangani secara bersama. Mengingat akar permasalahannya berada di muara sungai Cimandiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Sukabumiupdate.com mitra Teras.id, “ Bersama dengan stakeholder, pemerintah, masyarakat, dan semuanya turut ikut serta dalam menangani permasalahan yang ada. Dengan adanya kejadian yang terjadi di muara, langkah yang diambil adalah dengan menangani secara bersama.” ujar Saepudin.
Selain Saepudin, Bupati Sukabumi Marwan Hamami memberi tanggapan terkait isu permasalahan pembuangan sampah masyarakat yang masuk ke sungai dan berasal dari hulu dan berujung ke muara Cimandiri.
Marwan juga menyoroti sampah dari hasil ulah pabrik Garmen. Ia menuding bahwa tindakan tersebut merupakan ulah dari pabrik garmen yang membuang limbahnya ke sungai.
Lebih lanjut Marwan menyatakan bahwa “Pabrik Garmen yang dibelakang sungai, moal jauh karena adanya limbah pabrik garmen, limbah potongan bahan,” ujarnya.
Menurut Marwan, penumpukan sampah di pesisir Loji itu akibat persoalan buangan sampah masyarakat dari hulu yang rata-rata masuk ke sungai dan berujung ke muara Cimandiri.
"Karena di beberapa sungai gede itu kan nyambung ke Cimandiri semua. Dari mulai hulu Leuwi orok Cibadak, Cimandiri ti nu ti Cianjur, Cicatih, semua ujung ujungnya bermuara di Cimandiri Palabuhanratu, dan ujung muara itu di Loji," kata Marwan kepada awak media di Cikidang, Sabtu, 30 September 2023.
Bermodal hanya dengan segala usaha yang menurutnya akan sia-sia jika tidak ada kerja sama dari setiap masyarakat untuk permasalahan sampah. Setiap minggu akan selalu ada tim kebersihan yang diterjunkan untuk membersihkan. Ia mendorong pihaknya untuk mengubah sampah-sampah tersebut sebagai barang yang bernilai ekonomis.
Terkait rencana pandawara Group yang akan bersih-bersih pantai itu, Marwan menyebut hal itu sudah dikomunikasikan.
Iyos Somantri selaku Wakil Bupati yang memimpin kegiatan bersih-bersih mengungkap ada sekitar 1.300 orang yang ikut serta dalam rangka bersih pantai sepanjang 2 kilometer. Lebih lanjut, Iyos mengatakan bahwa tumpukan sampah yang berhasil diangkut mencapai 200 ton dan yang berakhir di Pantai Talanca merupakan kiriman dari luar.
“Sampah kiriman dari luar kemudian menyebar dan kembali lagi kesini, seolah-olah pantai Talanca sebagai pantai penampung sampah. Harus adanya sikap dan kajian seperti apa yang nanti disosialisasikan serta secepatnya DLH berkoordinasi dengan Indonesia Power dan Forkopimda” katanya.